Suara.com - PDI Perjuangan enggan berpuas diri meski hasil survei terkini yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan keunggulan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amien dengan pesaingnya, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku partainya akan terus mempersiapkan strategi politik untuk mempertahankan elektabilitas yang sudah unggul tersebut.
Dia pun menyebutkan, tingginnya elektabilitas itu karena Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf enggan menggunakan hoaks dan fitnah untuk bisa mencari simpati masyarakat.
"Kami akan tetap merangkul semua, kami tetap bekerja dengan baik dan menghindarkan ujaran hoaks, fitnah, karena itu adalah jati diri kepemimpinan Jokowi-Ma'aruf" kata Hasto di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Saat Debat Pilpres, Saya Tetap Pakai Sarung
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis hari ini, Jokowi - Maruf lebih unggul dengan raihan suara 54,9 persen, sementara pasangan Prabowo - Sandiaga meraih suara 34,8 persen. Adapun persentase golput sebesar 1,1 persen dan 9,2 persen tidak menjawab.
Sementara dari kubu lawan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera mengatakan timnya siap melipat-gandakan kekuatan di sisa waktu tiga bulan jelang pemilu presiden (Pilpres) 17 April mendatang.
Caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 1 itu menjelaskan, target BPN saat ini adalah menjaring suara dari masyarakat yang masih abu-abu belum menentukan pilihan.
"Tidak ada cara lain kecuali menyapa, dan Sandi dalam tiga bulan ini sudah 1000 titik, dan akan melipat gandakannya pada sampai 17 April. Prabowo juga sekarang mulai speed up (menaikan kecepatan)," ucap Mardani.
Baca Juga: Jenguk Ustaz Arifin Ilham, Anies: Masih Bisa Diajak Komunikasi