Penipuan Wedding Organizer di Palembang, Keluarga Mau Lapor Polisi

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 08 Januari 2019 | 19:47 WIB
Penipuan Wedding Organizer di Palembang, Keluarga Mau Lapor Polisi
Kotak persembahan pernikahan Ang dan FDL yang kosong. Pernikahan kedua mempelai kacau balau karena Wedding Organizer kabur. [Suara.com/Andhiko Tungga Alam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga besar ang dan FDL yang menjadi korban penipuan wedding organizer MGD milik RIY alias Uut, bakal mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Menurut salah seorang keluarga korban, SL (85), pihaknya tetap membuka pintu maaf bagi pelaku Uut yang dinilai sempat memalukan keluarga besarnya saat resepsi berlangsung di Palembang, Minggu (6/1/2019).

Meski nantinya tetap menerima itikad baik dari pelaku, pihaknya tetap akan melaporkan tindakan ini ke pihak kepolisian.

"Kata maaf tetap terbuka dan kami tetap memaaafkan nantinya. Tapi untuk proses hukum tetap berjalan dan kita serahkan ke pihak kepolisian," kata SL yang juga kakek dari Ang, di Palembang, Selasa (8/1/2019).

Saat ini, pihaknya tengah berkonsultasi bersama kuasa hukum untuk melaporkan Uut kepada pihak kepolisian.

"Sekarang kami konsultasi dulu bagaimana baiknya delik laporan seperti apa, yang jelas akan kami laporkan ke polisi," katanya.

Sementara korban Ang sendiri masih tidak percaya atas peristiwa yang terjadi. Dirinya masih bingung sekaligus kecewa dengan hari bahagianya yang seharusnya berlangsung sukses.

"Sedih dan marah itu pasti. Tapi kita tidak bisa apa apa lagi.”

Sebelumnya diberitakan, Hari Minggu (6/1) akhir pekan lalu seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam kenangan Ang dan FDL. Mereka menggelar resepsi pernikahan pada hari itu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Tottenham Hotspur vs Chelsea di Wembley

Namun, pesta tersebut justru berubah menjadi sangat memalukan gara-gara wedding organizer MGD yang dikelola RIY kabur. Alhasil, pesta itu berantakan, dan tetamu yang hadir tak mendapat makan.

Kedua keluarga besar mereka menggelar resepsi pernikahan Ang dan FDL di Gedung Sukaria, Lemabang, Kota Palembang , Sumatera Selatan .

Namun, saat pesta berlangsung, WO yang mengurus resepsi itu mendadak menghilang. Karenanya, rangkaian acara pesta terbengkalai. Ribuan tamu yang datang terpaksa pulang dengan perut keroncongan.

"Saya bingung kenapa bisa begini. Kami sudah membayar lunas. Sudah pula ada kesepakatan,” kata Ang saat ditemui di rumahnya, Sako, Palembang, Selasa (8/1/2019).

Ia menuturkan, mendapatkan rekomendasi dari teman untuk memakai jasa WO MGD guna menggelar resepsi pernikahan.

Setelah kedua belah pihak menandatangani kontrak, terdapat kesepakatan Ang akan melunasi biaya pesta satu pekan setelah acara selesai.

”Tapi Uut (sapaan RIY pengelola WO MGD) meminta saya membayar lunas seluruh biaya dengan alasan buat membayar sewa gedung,” jelasnya.

Setelah bernegosiasi, kedua belah pihak mencapai persetujuan. WO MGD juga bekerja sesuai kesepakatan, yakni memberikan baju pengantin, persiapan akad nikah, bahkan menyediakan kendaraan pernikahan.

Tapi semua itu mendadak berubah saat pesta digelar. Uut dan kru WO mendadak menghilang saat pesta pernikahan dimulai.

Hingga Minggu siang, tak ada kabar dari panitia sewaan tersebut. Tak ada satu pun jenis makanan yang tersedia di meja hidangan.

Ang lantas mencoba menghubungi nomor ponsel Uut, yang mengumbar banyak alasan. Mulai dari sedang mengambil sejumlah baju pengantin, sampai memantau juru masak yang menyiapkan makanan.

Karena tak ada kepastian, pihak keluarga lantas menghubungi sejumlah rumah makan untuk mengantar makanan kepada tetamu.

Tapi, tak ada satu pun rumah makan yang bisa menyanggupi permintaan pesanan makanan berjumlah ribuan tersebut.

Kontributor : Andhiko Tungga Alam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI