”Saat itu Sumariya masih sekarat. Dilip meminum darah yang keluar dari tubuhnya. Setelahnya Sumariya tewas. Aku menggigil ketakutan dan mendorong diri saya ke dinding ketika tindakan keji ini terjadi," katanya.
Samiran juga mengakui masih menyaksikan tatkala Dilip membawa mayat Sumariya ke dalam rumah, mulai memutilasinya dan melemparkan ke dalam api.
Dia lantas berlari pulang ke rumah, tetapi tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu siapa pun tentang hal itu.
Samiran bercerita pada menantunya dua hari kemudian. Setelah mendiskusikannya dengan kepala desa, masalah itu dilaporkan ke polisi pada hari Kamis (3/1) pekan lalu sebagai "insiden kanibalisasi".
Baca Juga: Dua Kali Colong Motor, Retek Didor Polisi Saat Singgah di Panti Pijat
Pada hari Jumat (4/1), polisi pergi ke rumah Sumariya dengan tim forensik dan menemukan abu dan tulang hangus. Ada percikan darah di seluruh lantai dan dinding.
Polisi juga menemukan perabot pemujaan dan potongan daging manusia dari tempat itu, yang menunjukkan bahwa Dilip telah membunuh ibunya sebagai pengorbanan manusia. Buku-buku tentang praktik tantra ditemukan di rumah. Tapi Dilip sudah pergi.