Gagalkan Penyelundupan TKI Ilegal, Abdullah Dianiaya 2 Pria Bersenjata

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 08 Januari 2019 | 13:31 WIB
Gagalkan Penyelundupan TKI Ilegal, Abdullah Dianiaya 2 Pria Bersenjata
Ilustrasi penganiayaan, penyerangan, pemukulan, pengeroyokan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Abdullah seorang warga Sambau, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, babak belur dianiaya dua orang di Sambau, Kecamatan Nongsa, Selasa dini hari (8/1/2019). Kedua pria tersebut dilengkapi senjata api.

Akibat aksi penganiayaan itu, Abdullah mengalami memar dan luka di sekujur tubuhnya. Bahkan ia harus menerima tujuh jahitan luka di bagian telinga.

"Ada letusan senjata api juga," ujar Abdullah seperti dilansir Batamnews.co.id.

Ia menduga para pelaku adalah jaringan mafia penyelundupan TKI ilegal di Batam. Peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak menghentikan adanya dugaan meloloskan TKI Ilegal di Sambau.

Baca Juga: Singgung Andi Arief Kubu Prabowo, Anggota KPU Dilaporkan ke DKPP

Abdullah mengaku pada saat itu dirinya baru saja selesai melakukan sosialisasi pencegahan peredaran narkoba, dan penanganan TKI Ilegal bersama Lurah Sambau dan beberapa tokoh masyarakat lainnya, Sabtu lalu.

Kemudian, Senin malam, saat pulang dari Batu Besar ke Nongsa, ia menyempatkan diri melihat aktivitas penyelundupan TKI ilegal dari perairan Sambau.

"Saat itu, jam 12 malam, saya baru saja pulang dari Batu Besar, saya melihat semua TKI itu di situ," kata Abdullah.

Abdullah pun memberanikan diri menghentikan aktivitas mencurigakan tersebut. Abdullah kaget saat itu ia langsung didatangi sejumlah laki-laki dan langsung dihajar.

"Setelah menghentikan saya dipegang dan dikeroyok," ungkapnya.

Baca Juga: Polisi: Ada Penyanyi Dangdut yang Juga Terlibat Prostitusi Artis

Abdullah mengaku tidak mengenal kedua pria tersebut, dia hanya mengenal satu orang yaitu Sugiono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI