Suara.com - Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana, mengatakan gundukan pasir berancun yang sudah ada di sekitar Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mudah terbakar jika terkena percikan api. Hal ini membuat sebagian warga resah dengan keberadaan pasir tersebut.
Ali Maulana mengaku sempat menerima laporan dari warga rusun Marunda bahwa pasir tersebut sempat terbakar beberapa waktu lalu.
"Karena pasir ini kemarin sempat timbul asap dan terbakar maka jadi mencurigakan," kata Ali Maulana kepada Suara.com, Selasa (8/1/2019).
Menurut Ali, warga di rusun Marunda memang biasa menerima pasir urukan, biasanya lahan urukan akan digunakan untuk membangun rumah atau bangunan toko.
Baca Juga: Gelar Perkara Prostitusi Online Vanessa Angel Digelar Tertutup
"Kalau warga di sini memang menerima uruk dan informasinya gratis ya mereka terima saja, warga tidak tahu (kalau beracun)," jelas Ali.
Pemkot Jakarta Utara, kata Ali, siap kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DKI Jakarta untuk memanggil beberapa perusahaan minyak sawit yang berada di daerahnya.
"Kalau ini memang limbah B3, kami minta diusut tuntas, kami siap membantu memfasilitasi kementerian dan dinas lingkungan hidup, kalau memang ini fokus pada perusahaan minyak sayur, ya artinya tidak banyak, nanti bisa diusut kemana mereka buangnya, bisa diminta laporan manifesnya, mereka bekerja sama dengan perusahaan limbah mana, dan sebagainya," kata Ali.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menduga pasir beracun yang ditemukan di kawasan Marunda, Jakarta Utara berasal dari industri penghasil minyak. Indikasi awal pasir beracun itu merupakan limbah Spent Bleaching Earth (SBE).
Rencananya, Selasa (8/1/2019) hari ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan menghadiri rapat bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna membahas kelanjutan hasil temuan pasir beracun di kawasan Marunda, Jakarta Utara.
Baca Juga: Suap Proyek Meikarta, Aher Akan Penuhi Pemanggilan KPK Besok