Suara.com - Warga di kawasan rumah susun atau rusun Marunda, Jakarta Utara digegerkan dengan tumpukan pasir diduga beracun yang tersebar di tiga titik di kawasan itu. Pasir tersebut terlihat berbeda dengan pasir pada umumnya.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, Selasa (8/1/2019), pasir yang menumpuk di kawasan Rusun Marunda tampak halus layaknya semen. Bentuk warnanya kecoklatan seperti tanah merah, berbeda dengan warna pasir pada umumnya.
Jika terkena air dan dilindas kendaraan, pasir diduga beracun itu akan memadat seperti tanah liat dan warnanya berubah menjadi hitam.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menduga pasir itu berasal dari industri penghasil minyak. Indikasi awal pasir itu merupakan limbah Spent Bleaching Earth (SBE).
Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur : Tolong Doakan Ustadz Arifin Ilham
Ketua RW 07 Marunda, Janadidi (43) mengaku tidak tahu kalau pasir yang awalnya untuk menguruk tanah tersebut mengandung racun.
"Kami orang awam tidak tahu itu mengandung limbah beracun membahayakan, tidak ada sosialisasi juga dari dinas terkait," kata Janadidi.
Menurut dia, pasir itu sudah masuk ke rusun Marunda sekitar bulan Desember 2018. Setelah tahu itu beracun, ia berharap dinas terkait segera mengeluarkan pasir tersebut dari kawasan rusun Marunda.
"Saya udah tanya juga ke Satpol PP Kelurahan Marunda, saya melarang keras itu," ucap Janadidi.
Sebelumnya, Pemprov DKI menindaklanjuti laporan dari warga mengenai keberadaan gundukan pasir diduga mengandung limbah beracun di kawasan Rusun Marunda. Gundukan pasir itu sering digunakan oleh warga untuk dijadikan urukan guna membangun rumah atau bangunan toko.
Baca Juga: Unik, Gedung Ponpes Ini Pakai Nama Asli Ibunda Presiden Jokowi
Rencananya, Selasa (8/1/2019) hari ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan menghadiri rapat bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna membahas kelanjutan hasil temuan pasir di kawasan Marunda, Jakarta Utara itu.