Kisruh Contekan Debat, KPU: Kami Tak Ingin Ada Paslon yang Dipermalukan

Senin, 07 Januari 2019 | 20:37 WIB
Kisruh Contekan Debat, KPU: Kami Tak Ingin Ada Paslon yang Dipermalukan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman meluruskan berbagai isu yang beredar tentang pemberian daftar pertanyaan kepada kedua pasang capres-cawapres Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terkait acara debat Pilpres 2019 yang akan digelar, Kamis, (17/1/2019) mendatang.

Menurutnya, ada tiga alasan penting terkait keputusan itu. Salah satunya, kata dia, KPU tak mau debat perdana itu ada insiden yang bisa mempermalukan kedua paslon karena acara tersebut disiarkan langsung kepada khalayak.

"Kami mengambil putusan itu karena kami sudah menerima masukan dari masing-masing paslon, pesan pentingnya adalah, kami tidak ingin ada paslon yang dipermalukan atau diserang dengan pertanyaan yang sangat teknis, tidak substantif," kata Arief Budiman di Kantor KPU, Senin (7/1/2019).

Kedua, daftar pertanyaan yang sudah diberikan KPU ini akan menjaga martabat dari kedua pasangan Capres-Cawapres dan menjaga tujuan awal debat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar mengenal visi dan misi serta program calon pemimpin mereka.

Baca Juga: Kurang SDM, DKI Kewalahan Awasi Perusahaan Penghasil Limbah Beracun

"Kami ingin martabat kedua paslon harus dijaga bersama dari persoalan teknis begitu, karena pengalaman di banyak tempat lain seperti itu, sangat tidak penting, ini justru tujuannya menjatuhkan, padahal tujuan utama debat adalah penyampaian visi misi dan program pada masyarakat agar bisa menentukan pilihannya," jelas Arief.

Ketiga, KPU juga menyiapkan dua dari enam bagian acara dalam debat tersebut untuk kedua paslon saling bertanya dan menjawab pertanyaan tertutup yang dilemparkan masing-masing paslon untuk memberikan padangan pada publik sosok calon pemimpin mereka.

"Pasangan calon tetap akan diuji kompetensinya, kapabilitasnya, itu kami bagi berimbang, dua segmen membahas pertanyaan terbuka dan dua segmen akan menjawab pertanyaan tertutup, paslon 01 bertanya pada paslon 02 dan paslon 02 bertanya pada paslon 01, keduanya akan saling bertanya dan menanggapi," tambahnya.

"Jadi sebetulnya harapan publik akan pertanyaan tertutup masih tersedia dan disajikan dalam debat pertama ini," tutup Arief.

Debat capres pertama yang membahas tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme ini akan disiarkan oleh empat stasiun televisi yakni TVRI, Kompas TV, RRI, dan RTV langsung dari Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Baca Juga: Paracycling Indonesia Berpeluang Raih Medali di ATC 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI