Diduga Limbah Beracun, Pasir di Rusun Marunda Keluarkan Bau Tak Sedap

Senin, 07 Januari 2019 | 18:10 WIB
Diduga Limbah Beracun, Pasir di Rusun Marunda Keluarkan Bau Tak Sedap
Balai Kota Jakarta [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemeriksaan terhadap gundukan pasir diduga limbah beracun di kawasan Marunda, Jakarta Utara. 

Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Agung Pujo Winarko mengatakan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan pada Sabtu (5/1/2019) lalu, didapati kondisi gundukan limbah mirip seperti tepung. Teksturnya yang padat namun lembek itu menimbulkan bau tidak sedap.

"Pasir biasa dengan limbah yang ditemukan berbeda ya. Kalau pasir biasa kasar, ini agak lembek mirip kayak tepung terigu tapi agak padat gitu dan berbau," kata Agung saat dihubungi Suara.com, Senin (7/1/2019).

Saat ditemukan, kondisi pasir yang ada di 7 titik terpisah tak jauh dari Rusun Marunda itu ada yang dalam keadaan menggunung dan ada juga yang telah diratakan ke tanah. Dari hasil dugaan sementara, pasir itu diduga mengandung Spent Bleaching Earth (SBE) yang masuk kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI nomor 101 tahun 2014 yang masuk dalam kategori dua.

Baca Juga: Adik Olga Jadi Tukang Parkir? Tarra Budiman : Dia Senang Lakukan Apa Saja

Agung menjelaskan, saat ini sampel pasir masih dalam pemeriksaan di laboratorium KLHK. Ia pun belum bisa memastikan apakah pasir limbah ini benar-benar berbahaya dan beracun atau tidak dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan.

"Dari hasil analisa nanti dia bahannya apa, jenisnya apa, itu beda-beda juga kalau jenisnya ini dampaknya akan seperti ini. Yang jelas berbahaya dan beracun," ungkap Agung.

Sebelumnya, Pemprov DKI menindaklanjuti laporan dari warga mengenai keberadaan gundukan pasir limbah di kawasan Marunda. Gundukan pasir itu sering digunakan oleh warga untuk dijadikan urukan guna membangun rumah atau bangunan toko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI