Kumpulkan Milenial, Megawati Cerita Soal Perjalanan Politik di Kantor PDIP

Senin, 07 Januari 2019 | 16:47 WIB
Kumpulkan Milenial, Megawati Cerita Soal Perjalanan Politik di Kantor PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan berbagi cerita mengenai esensi perjuangannya dalam membangun partai dan bangsa. Hal itu akan disampaikan Megawati kepada generasi milenial di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menerangkan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan yang ke-46. Sementara perayaan puncak HUT PDI Perjuangan dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) akan diadakan pada Kamis (10/1/2019) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat mendatang.

"Hari ini sesuai tradisi PDI Perjuangan, ulang tahun PDI Perjuangan ke 46 dengan tema membangun persatuan Indonesia membumikan Pancasila, akan dilakukan dengan kegiatan bersama orang-orang muda," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

"Dimana para pemuda-pemudi ini akan berdialog dengan Ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu Mega akan bercerita bagaimana seluruh pengalaman politik yang digerakkan dengan keyakinan politik untuk Indonesia," lanjut Hasto.

Baca Juga: Gara-gara Warga Bakar Sampah, 16 Kios di Penjaringan Hangus

Hasto mengungkapkan, sekitar 200 pemuda-pemudi yang akan hadir dalam acara tersebut. Adapun, Hasto menjelaskan mereka yang hadir sebelumnya telah mendaftar lebih dulu melalui media sosial.

"Dan yang mendaftar tapi tidak mendapatkan tempat bisa melalui live streaming. Ini bagian dari proses pendidikan politik bagi generasi muda kita," kata Hasto.

Lebih jauh Hasto mengatakan, Megawati akan bercerita terkait perjalanan partai yang dipimpinnya itu sebagai salah satu pendidikan politik. Adapun, kata Hasto, Megawati akan menceritakan soal peristiwa kerusuhan dua puluh tujuh Juli atau Kudatuli pada 27 Juli 1996 silam.

"Ini tentang perjalanan kepartaian. Karena tempat ini (DPP PDIP) sebagai saksi karena pada saat itu, bagaimana demokrasi coba dirusak dengan kekuatan yang otoriter. Tetapi, langkah yang ditempuh Ibu Mega langkah hukum. Bergerak dalam keyakinan, menggugat di 270 kota/kabupaten saat itu," pungkasnya.

Baca Juga: Vanessa Angel Pamit Tinggalkan Surabaya ke Penyidik, Kembali Lagi Kamis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI