Kasus Andi Arief, Fadli Zon: Demokrasi Jangan Dinodai dengan Kriminalisasi

Senin, 07 Januari 2019 | 15:36 WIB
Kasus Andi Arief, Fadli Zon: Demokrasi Jangan Dinodai dengan Kriminalisasi
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menganggap ada upaya kriminalisasi terhadap Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, terkait kasus hoaks 7 kontainer surat suara. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai cuitan Andi Arief tidak ada upaya terkait penyebaran hoaks yang dilakukan melalui akun Twitter pribadinya.

Fadli mengajak masyarakat untuk lebih jeli membaca isi cuitan Andi yang dianggap banyak pihak sebagai penyebaran berita hoaks. Fadli menganggap cuitan Andi Arief mengajak semua pihak untuk mengecek terkait kesimpangsiuran berita itu.

"Kalau menurut saya apa yang dicuit saudara Andi Arief itu sama sekali bukan menyebar hoaks. Coba dibaca dengan jernih, dia hanya meminta klarifikasi, dia hanya meminta itu dicek," kata Fadli di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senin (7/1/2019).

Terkait itu, Fadli meminta untuk tidak mengkriminalisasi kasus penyebaran berita bohong alias hoaks dengan menjadikan Andi sebagai pelaku penyebar hoaks. Fadli juga menganggap tudingan yang ditujukan kepada Andi Arief sudah menodai demokrasi.

Baca Juga: Pengakuan Pengusaha Tambang Lumajang Rian Pakai Jasa Seks Vanessa Angel

"Kalau demokrasi kita dinodai dengan kriminalisasi, mending tidak usah ada demokrasi. Orang berbeda pendapat kok, semuanya ingin dikriminalisasi, kan menjadikan hukum sebagai alat politik," ujarnya.

Menurut Fadli, pemerintah Indonesia kerap disibukan dengan permasalahan seperti itu. Ia mengaku khawatir nantinya akan menjadi lelucon bagi negara-negara lain, lantaran menurutnya masyarakat kini sudah pintar mana kalimat yang termasuk jenis hoaks ataupun tidak.

"Ini kan masyarakat kita sudah masyarakat yang melek khususnya hal-hal seperti ini. Saya kira ditertawakan oleh seluruh dunia kalau hal-hal kayak itu saja dikatakan di negara demokrasi kaya begini," pungkasnya.

Sebelumnya warganet digegerkan oleh rekaman yang suara pria yang beredar di Whatsapp. Dalam rekaman itu, si pria memberi info telah menemukan 70 juta suara yang sudah dicoblos pada gambar Jokowi - Maruf Amin. Dalam rekaman itu juga menyebutkan surat suara itu dikirim dari China dan sudah disita TNI AL.

Bersamaan dengan itu politisi Partai Demokrat Andi Arief juga menanyakan kabar tersebut pada akun Twitter pribadinya @AndiArief_ pada Rabu (2/1/2018).

Baca Juga: Wah! Deddy Corbuzier Pernah Ditawar Rp 2 Miliar untuk Temani Perempuan

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena kabar ini sudah beredar," tulis Andi pada akun Twitternya @AndiArief_ pada Rabu (2/1/2018). Namun tak berselang lama, cuitan itu dihapus oleh sang pemilik Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI