Guntur Romli Sebut Prabowo Layak Masuk Rekor Muri Sebagai Capres Pembohong

Senin, 07 Januari 2019 | 14:51 WIB
Guntur Romli Sebut Prabowo Layak Masuk Rekor Muri Sebagai Capres Pembohong
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli (kaus hitam). (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyebut Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pantas mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai orang Indonesia yang paling sering menyebarkan kabar palsu atau hoaks. Prabowo dinilai sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar tersebut dari Muri.

Guntur Romli menganggap Ketua Umum Partai Gerindra itu pantas mendapatkan dua gelar dari MURI. Gelar pertama yang disebut Guntur untuk Prabowo adalah gelar capres dengan kebohongan terbanyak.

"Pak Prabowo itu sudah layak masuk MURI sebagai capres yang memakai kebohongan terbanyak, layak itu," kata Guntur Romli di kantor PSI, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Gelar kedua yang diusulkan Guntur kepada Prabowo adalah gelar capres terlama yang mengikuti pemilihan presiden sejak 2004.

Baca Juga: Mendag Jamin Tak Akan Ada Lagi Kasus Penimbunan Sembako

"Dia juga ikut kontestasi capres sejak 2004 bersama konvensi Golkar waktu itu dia kalah, kemudian ikut lagi 2009 jadi cawapres, sebagai capres terlama lah, dia harus masuk MURI," terang Guntur.

Sebelumnya pada Jumat (4/1/2019) Prabowo Subianto mendapatkan penghargaan sebagai calon presiden dengan kebohongan paling lebai dalam Kebohongan Award yang digelar PSI yang merupakan anggota kubu Capres nomor urut 1 Jokowi-Ma'aruf Amin.

Penghargaan itu diberikan Partai Solidaritas Indonesia, atas ucapan Prabowo yang menyebut satu selang untuk cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta digunakan berulang.

Ketua DPP PSI Tsamara Amany menjelaskan, Prabowo sejatinya telah menyebarkan kebohongan atas ucapannya soal selang cuci darah di RSCM digunakan sebanyak 40 kali untuk pasien berbeda. Pasalnya, RSCM langsung membantah pernyataan tersebut.

Baca Juga: Banyak Bencana Alam, Pemkot Bogor Gelar Rapat Awal Tahun di Kolong Jembatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI