Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat Capres-Cawapres yang akan dihadiri dua pasang kandidat Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 17 Januari 2019 mendatang.
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai skema debat Capres-Cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum seperti alur cerita sinetron di televisi. Pasalnya, kata dia, KPU telah memberika daftar pertanyaan kepada dua pasang kandidat yang bertarung di Pilpres, yakni Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dia juga menilai jika acara debat untuk mencari calon pemimpin itu seperti hafalan anak sekolah karena pembahasan dalam debat itu sudah diberitahukan.
"Ini nanti bisa jawaban hafalan yang keluar, dengan skenario yang sudah disetting, ini seperti sinetron, debat sangat tidak mencerdaskan bangsa," kata Pangi ketika dihubungi Suara.com, Senin (7/1/2019).
Baca Juga: Gara-gara Ketahuan Mabuk Lagi, FA Ancam Wayne Rooney
Dia pun menyangsikan masayarakat tak puas dengan acara debat yang isi pembahasannya sudah terencana itu.
"Kedua pasangan ini kan adalah putra terbaik bangsa, bagaimana bisa mereka nanti menjawab yang sudah tahu pertanyaannya apa," kata Pangi.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman mengklaim alasan pemberian daftar pertanyaan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas debat.
KPU, kata Arief, menginginkan agar calon presiden dan wakil presiden dapat mempersiapkan diri dan bisa menjawab pertanyaan secara mendetail pada debat Capres-Cawapres perdana yang akan digelar pada 17 Januari mendatang.
Debat capres-cawapres yang pertama mengangkat tema 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme'. Lokasi debat dijadwalkan akan digelar di di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Mau Dipolisikan Andi Arief, Guntur Romli: Ini Maling Teriak Maling