Wati mengaku tidak pernah melakukan pengobatan atau memeriksa kondisi kesehatannya ke dokter dan rumah sakit.
Sang suami, Edi (52) mengaku pihaknya harus mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan.
"Kata suami saya, ambil hikmahnya saja dan syukuri keadaan yang sudah diberikan Tuhan. Mau bagaimana lagi kami berbuat kalau ini sudah nasib dari keluarga kami," beber Wati menirukan perkataan suaminya yang bekerja sebagai pencari kayu hutan.
Sementara itu, Herlina (19) yang merupakan putri semata wayang wanita tergemuk di Kalteng tersebut, dengan adanya pemberitaan di media massa mengenai keadaan ibunya, dia berharap pemerintah setempat serta para dermawan bisa mengulurkan tangannya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita ibunya.
Baca Juga: Tambang Emas di Afghanistan Runtuh, Tewaskan 30 Orang
"Besar harapan kami agar ibu saya mendapatkan uluran tangan dari para dermawan serta pemerintah untuk membantu pengobatan. Kami pasrah dan apa boleh buat dengan kondisi perekonomian kami yang tidak mampu untuk melakukan pengobatan ibu agar bisa kembali normal seperti sediakala," ujarnya.