Suara.com - Satu dari dua bayi kembar yang dilahirkan Yulita (26) dikabarkan ditahan lantaran tak mampu membayar biaya persalinan di Rumah Sakit Ampang, Selangor, Malaysia.
Anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman alias Haji Uma menyampaikan, kabar miris itu diperoleh dari warga negara Indonesia yang tinggal di Malaysia. Kabar itu disampaikan melalui staf ahlinya, Muhammad Daud via pesan WhatsApp.
Menurutnya, alasan rumah sakit tersebut menahan bayi karena Yulita dan suaminya, Ranjani (34) masih menunggak biaya persalian sebesar 19 ribu ringgit Malaysia.
"Dari informasi yang kita peroleh, satu dari dua bayi kembar tersebut telah dapat dikeluarkan beberapa waktu sebelumnya dengan membayar sejumlah uang kepada pihak rumah sakit. Untuk bayi yang saat ini masih tertahan, setelah ada bantuan dari sejumlah warga Aceh di sana, biaya masih kurang sekitar 19.000 Ringgit Malaysia," ungkap Haji Uma seperti diwartakan Portalsatu.com--jaringan Suara.com, kemarin.
Baca Juga: Seberapa Siap Indonesia Hadapi Tsunami (Lagi)
Menurutnya, jumlah biaya untuk dapat mengeluarkan bayi pasangan suami-istri warga Aceh ini sangat besar dan jauh dari biasanya saat membantu warga Aceh di Malaysia. Karena itu Haji Uma mengharapkan masyarakat terutama pemerintah bisa membantu melunasi biaya persalinan satu dari dua anak kembar pasutri tersebut.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Nagan Raya dan Baitul Mal Aceh, agar kiranya masalah ini dapat kita pikirkan bersama. Secara moral saya tidak bisa balik badan walau dengan kondisi tidak mampu, karena itu berbagai upaya kita tempuh termasuk mengajak pihak lain guna membantu, termasuk Gubernur dan Pemprov Aceh," kata dia.
Haji Uma berharap hal ini mendapat tanggapan berbagai pihak sehingga secara bersama-sama dapat saling membantu warga asal Aceh itu supaya satu bayinya bisa dibawa ke rumah mereka. Karena jika tidak, beban biaya yang harus ditanggung akan semakin bertambah karena akan terhitung biaya setiap harinya selama bayi dimaksud masih di rumah sakit.