Untuk 2019, BMKG mengadakan kegiatan SLG di 30 kabupaten/kota. Kegiatan serupa telah dimulai sejak 2015.
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tiar Prasetya menjelaskan, kegiatan SLG bertujuan menguatkan peran BPBD dan pemangku kepentingan di daerah agar memahami informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami sehingga dapat memberikan arahan yang benar kepada masyarakat.
"Jadi saat terjadi gempa bumi dan berpotensi tsunami maka pemangku kepentingan sudah mengerti apa yang harus dilakukan dan masing-masing paham tugasnya," kata dia.
SLG menyasar BPBD, masyarakat, sekolah, aparat dan media di wilayah rawan gempa bumi dan tsunami untuk memahami potensi gempa bumi dan tsunami di wilayahnya.
Selain itu juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi dan tsunami serta memahami pesan BMKG terkait peringatan dini.
Jadi bukan hanya kelengkapan alat saja yang penting dan perlu diperkuat, tapi juga kesadaran dan kesiapsiagaan dari setiap individu harus terus diasah guna meminimalisir korban jiwa saat tsunami melanda. (Antara)