Suara.com - Tsunami Selat Sunda selain menerjang sejumlah wilayah di pesisir Banten juga menerjang sejumlah pesisir pantai di Lampung Selatan.
Belum usai dampak tsunami yang dirasakan, para korban pun kembali digegerkan dengan penemuan seekor buaya muara berukuran besar.
Buaya muara berukuran besar itu ditemukan warga di Pantai Marina, Merak Belantung.
Warga yang melihat kemudian memburu buaya muara tersebut untuk dibawa ke daratan. Buaya yang tertangkap pun lantas diikat kaki dan mulutnya agar tak mengamuk.
Buaya tersebut sudah diamankan warga setempat dan aparat desa serta sudah dikoordinasikan dengan BKSDA melalui kapolsek setempat.
Sebelumnya, wilayah pesisir terdampak tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) malam, sehingga sejumlah destinasi wisata di Lampung Selatan dipastikan lumpuh.
Hasil pemantauan dan pendataan terkait dampak tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung, hampir semua pantai yang berada di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan terdampak tsunami, yaitu Pantai Tanjung Tuha, Pantai Minang Rua, dan Pantai Belebuk tak ada yang bisa dikunjungi wisatawan.
Begitupula dengan pantai di sepanjang pesisir Kecamatan Rajabasa, yaitu Pantai Kahai, Pantai Kunjir, Pantai Way Muli, Pantai Wartawan de Mansion, Pantai Banding, Pantai Canti, dan Pantai Batu Kapal juga lumpuh.
Pantai di sepanjang pesisir Kecamatan Kalianda juga sama, yaitu Pantai Maja, Pantai Kedu, Pantai Ketang, Pantai Laguna, Pantai Bagus, Pantai Tanjung Beo, Pantai Sappenan, Hutan Mangrove Grand Elty, Pantai Kalianda Resort, Pantai Merak Belantung, Pantai Marina, dan Pantai Teluk Nipah.
Pulau Sebesi, Pulau Sekepel, dan Pulau Legundi juga terdampak tsunami, sehingga perlu waktu untuk pemulihannya sebagai objek wisata pantai andalan di daerah ini. (Antara)