Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut para politisi PSI adalah alay-alay politik. Sebab PSI memberikan Kebohongan Award kepada Prabowo dan Sandiaga.
Para politisi PSI itu dianggap tengah mencari perhatian. Dahnil sebetulnya enggan menanggapi hal tersebut terlalu serius.
"Saya malas nanggapin alay-alay politik. Istilah saya alay politik, cari perhatian terus diapain? Diketawain saja," kata Dahnil di kawasan Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019) malam.
Penghargaan yang diberikan PSI berbentuk piala dan piagam tersebut dikirimkan langsung ke Kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dahnil menegaskan kalau pihaknya langsung membuang kiriman dari PSI itu.
Baca Juga: Bukan Prabowo, Fadli Zon Nilai Jokowi yang Pantas Dapat Kebohongan Award
"Iya dibuang, itu artinya diketawain artinya alay politik yang begitu nggak usah ditanggapi serius," ujarnya.
"Kami anggapnya alay politik yang cari perhatian gimana sih ya jadi alay yang caper (cari perhatian) diketawain ditepuk-tanganin," pungkasnya.
Untuk diketahui, Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapatkan penghargaan Kebohongan Award Awal Tahun 2019. Penghargaan itu dikirimkan ke Prabowo - Sandiaga dengan menggunakan jasa ojek online.
Kebohongan Award ini diberikan partai pendukung Jokowi - Maruf Amin, PSI. Kebohongan Award ini sindiran karena tim Prabowo Sandiaga dinilai sering melontarkan kabar bohong atau hoaks.
"Awal tahun 2019 kita sudah diserang tsunami hoaks, maka sekarang kami perlu memberikan Kebohongan Award kepada tiga orang 'produser hoaks' di negeri ini sebagai pengingat untuk kita bersama bahwa ini berbahaya, kebohongan yang luar biasa, maka kami sebut ini bencana, tsunami hoaks," kata Sekjen PSI Raja Juli Antony.
Baca Juga: Demokrat Buang Piala Kebohongan Ter-Halu dari PSI ke Tong Sampah