Suara.com - Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon angkat suara soal Kebohongan Award yang dibuat Partai Solidaritas Indonesia atau PSI untuk Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Menurutnya yang lebih pantas diberi predikat pembohong ialah pemimpin periode 2014.
Fadli menjelaskan kalau pemimpin di 2014 dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi selalu memberikan kebohongan terutama saat menebarkan janji-janji melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak dipenuhi Jokowi. Salah satu yang disoroti Fadli ialah produksi mobil nasional Esemka.
"Itu mobil harus menjadi monumen kebohongan nasional, kalau mau lihat kebohongan harus lihat yang memberi dampak kepada kebijakan untuk rakyat Indonesia itu namanya kebohongan. Janji-janji seorang pemimpin di 2014 yang tidak ditepati itu lah," kata Fadli di kawasan Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2018) malam.
Soal penghargaan yang dikirimkan PSI kepada Prabowo - Sandiaga, Fadli enggan menanggapinya sebagai hal yang penting. Dirinya menegaskan bahwa pihak Prabowo - Sandiaga akan fokus memenangkan Pemilu 2019 dan enggan menanggapi sensasi.
Baca Juga: Demokrat Buang Piala Kebohongan Ter-Halu dari PSI ke Tong Sampah
Bahkan Fadli berpesan kepada PSI agar lebih fokus kepada pemenangan di Pemilihan Legislatif 2019 dan bisa membuktikan kalau PSI bisa lolos masuk ke parlemen.
"Nggak penting lah mau cari sensasi kayak begitu, mereka bertarung saja dulu dapatkan dukungan masyarakat," pungkasnya.
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapatkan penghargaan Kebohongan Award Awal Tahun 2019. Penghargaan itu dikirimkan ke Prabowo - Sandiaga dengan menggunakan jasa ojek online.
Kebohongan Award ini diberikan partai pendukung Jokowi - Maruf Amin, PSI. Kebohongan Award ini sindiran karena tim Prabowo Sandiaga dinilai sering melontarkan kabar bohong atau hoaks.
"Awal tahun 2019 kita sudah diserang tsunami hoaks, maka sekarang kami perlu memberikan Kebohongan Award kepada tiga orang 'produser hoaks' di negeri ini sebagai pengingat untuk kita bersama bahwa ini berbahaya, kebohongan yang luar biasa, maka kami sebut ini bencana, tsunami hoaks," kata Sekjen PSI Raja Juli Antony.
Baca Juga: Kebohongan Award Andi Arief, Demokrat Akan Polisikan Ketum dan Sekjen PSI