Suara.com - Satu warga negara Indonesia yang diculik oleh kelompok teroris Filipina Abu Sayyaf dari perairan Pulau Gaya di Semporna pada 11 September 2018, terlihat meminta bantuan dalam sebuah video.
Pria itu, yang telah diidentifikasi sebagai Samsul Sangunim, terlihat dalam lubang liang lahad yang baru digali, menangis dan meminta bantuan dalam video yang tersebar luas di media sosial sebagaimana dilansir The Star Mobile, Jumat (4/1/2019).
Dia terdengar berkata, "Tolong saya, Bos, tolong saya, Bos, tolong....”
Menurut sumber-sumber yang berbasis di Filipina, video itu dikirim oleh kelompok Abu Sayyaf ke pemilik kapal penangkap ikan.
Baca Juga: Modus Penyalur Tenaga Kerja, Lima ABG Bekasi Dijual Germo Bali
Kelompok Abu Sayyaf mengirimkan video tersebut, untuk meminta imbalan sejumlah uang guna ditukar dengan Samsul.
Samsul, diculik dalam todongan senjata bersama dengan anggota awak nelayan Indonesia lainnya, Usman Yusof (30), ketika berada di perairan Pulau Gaya di Semporna.
Usman berhasil melarikan diri dari penculiknya pada 5 Desember 2018, dan telah dipersatukan kembali dengan keluarganya di Indonesia.
Samsul ditahan bersama tiga korban penculikan lainnya—seorang warga Malaysia dan dua orang warga Indonesia—yang ditangkap oleh orang-orang bersenjata dari kapal penangkap ikan di perairan dekat dengan rantai pulau-pulau Tawi Tawi di Filipina.
Menurut laporan media Filipina, kelompok Abu Sayyaf menuntut 4 juta peso atau setara Rp 1 miliar untuk pembebasan Usman dan Samsul.
Baca Juga: Iklan Torro Margens Paling Greget : Lu Resek Kalo Lagi Laper!
Para korban penculikan diyakini ditahan oleh Hatib Sawadjan dan Indang Susukan, duo pentolan Abu Sayyaf.