Suara.com - Kepala Bidang Balistik Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Pol. Ulung Kanjaya memastikan Bripka Matheus tewas karena bunuh diri di dekat makam di Depok, Jawa Barat. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui pemeriksaan Gunshot Residue (GSR).
"Sudah dipastikan meninggal karena bunuh diri. Bunuh diri atau tidak bunuh diri bisa dibuktikan dengan pemeriksaan Gunshot Residue (GSR). Tidak ditemukan juga, bisa karena proyektil dan selongsong mungkin terpental ke mana gitu. Kemarin sudah dicari tapi tidak ketemu," kata Ulung saat dikonfirmasi, Jumat (4/1/2019).
Ulung mengatakan, hasil penyelidikan Tim Forensik Puslabfor Polri menyatakan Bripka Matheus tewas akibat luka tembak. Peluru tersebut menembus dari pelipis kanan ke kiri pada bagian kepala.
"Sudah diuji tembak dan identik. Hasilnya berasal dari pistol itu, pistol itu dia yang pegang. Kan namanya senjata Polisi atau Tentara itu ada nomor senjata dan kartu identitas. Yang berhak menggunakan itu dia, sebagai pemilik yang dipinjamkan," jelasnya.
Baca Juga: 212 Award Diklaim Akan Dihadiri Amien Rais dan Fadli Zon
Lebih jauh, Ulung belum dapat memastikan motif bunuh diri tersebut. Hal tersebut lantaran masuk pada ranah penyidik untuk mengetahui motif tersebut.
"Kemungkinan dari masalah latar belakang frustrasi, tapi ya jelas tanya ke reserse (penyidik). Tapi kalau dari pemeriksaan gunshot residue kemungkinan besarnya karena bunuh diri. Kalau bukan dia bunuh diri enggak didapat gunshot residuenya," tandas Ulung.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bripka Matheus ditemukan tergeletak dengan kondisi kepala bersimbah darah di dekat makam Mutiara, RT 1, RW 3, Pancoran Mas, Depok, Senin (31/12/2018) pukul 18.30 WIB. Korban dinyatakan meninggal saat dibawa ke rumah sakit.