Prabowo Akan Serang Jokowi Lewat Kasus Novel Baswedan di Debat Pilpres

Jum'at, 04 Januari 2019 | 11:07 WIB
Prabowo Akan Serang Jokowi Lewat Kasus Novel Baswedan di Debat Pilpres
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menyimpan sejumlah amunisi yang akan digunakan pada sesi debat Capres - Cawapres putaran pertama, 17 Januari mendatang. Salah satu yang akan dicuatkan pihaknya ialah soal kasus penyiraman air keras Novel Baswedan yang tak kunjung usai.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK Novel Baswedan merupakan pelanggaran yang paling disorot pada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dahnil memastikan, jika Prabowo dan Sandiaga terpilih menjadi Presiden - Wakil Presiden periode 2019-2024, langsung akan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelesaikan kasus yang menyebabkan mata kanan Novel mengalami kerusakan hingga 60 persen.

"Apabila beliau berdua terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden ini akan menjadi salah satu perhatian khusus untuk bikin TGPF segera mungkin menyelesaikan kasus penyiraman, siapa pelaku apa motifnya," kata Dahnil di kawasan Meruya Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (3/1/2018).

Baca Juga: Warga Korban Banjir Pandeglang Mulai Terserang ISPA dan Gatal-gatal

Kubu Prabowo, kata dia, menilai pihak kepolisian lambat menemukan pelaku penyiraman air keras kepada Novel.

Penyiraman air keras kepada Novel Baswedan yang terjadi pada 11 April 2017 menjadi salah satu isu pelanggaran yang menjadi pegangan bagi Prabowo - Sandiaga untuk menyerang Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin pada sesi debat pertama.

Selain itu, Dahnil menyebut masih banyak kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi saat kepemimpinan Jokowi namun hingga kini belum juga terselesaikan.

"Di era Jokowi pelanggaran HAM terhadap aparat penegak hukum ini menurut saya lebih tragis, bukan hanya pelanggaran HAM yang dirasa masyarakat biasa tapi juga orang-orang yang berusaha bekerja untuk keadilan," ujarnya.

Meski demikian, Dahnil memastikan tidak akan turut mengajak Novel berdiskusi sebelum debat. Dahnil mengklaim pihaknya sudah memiliki sejumlah data dan fakta yang terkait dengan kasus penyiraman air keras Novel.

Baca Juga: Fokus di Empat Sektor, Basarnas Cari 15 Korban Longsor Sukabumi

"Kita akan dalam posisi misalnya memenuhi tuntutan kawan-kawan masyarakat sipil kemudian Novel sendiri terkait TGPF karena kami yakin kalau TGPF ini dibentuk kasus itu akan segera selesai," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI