Sangkal Usul Hukum Potong Tangan Koruptor, MUI Temui Maruf Amin

Kamis, 03 Januari 2019 | 22:56 WIB
Sangkal Usul Hukum Potong Tangan Koruptor, MUI Temui Maruf Amin
Pimpinan MUI sambangi rumah Cawapres Maruf Amin. (Suara.com/Ummi HS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Majelis Ulama Indonesia mendatangi kediaman Ma'ruf Amin yang merupakan Ketua MUI aktif sekaligus Calon Presiden Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Kamis (3/1/2018) malam.

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengatakan kedatangannya untuk menyampaikan beberapa hal di antaranya soal MUI yang tidak pernah mengusulkan hukum potong tangan terhadap pada koruptor.

"Termasuk penyampaian tentang MUI tidak pernah mengusulkan atau membuat draft untuk hukuman potong tangan kepada koruptor," ujar Cholil di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Kamis (3/1/2019).

Cholil menuturkan MUI belum pernah mengusulkan hukuman potong tangan kepada korupsi atau pencuri.

Baca Juga: Depok Masih Diteror Geng Motor, Satu Warga Kena Bacok

"Jadi MUI belum pernah secara kelembagaan secara organisasi untuk mengusulkan hukum potong tangan kepada koruptor atau pencuri," kata dia.

Setelah menemui Ma'ruf, Cholil menuturkan pihaknya akan membahas isu tersebut ke MUI.

"Iya. jadi kita menyampaikan kalau di luar ada isu soal itu dan kita menyampaikan dan akan dibahas ke MUI," ucap Cholil.

Lebih lanjut, Ma'ruf kata Cholil berpesan agar MUI menjadi penengah untuk menyebarkan hal-hal yang baik kepada masyarakat.

"Pesan beliau (Ma'ruf) kepada kami agar MUI jadi penengah menyebarkan yang baik ke masyarakat. Bagaimana statement yang bisa menciptakan ya di masyarakat itu lebih adem, damai, anggap demokrasi ini instrumen mencerdaskan bukan sebaliknya," tandasnya .

Baca Juga: Viking Persib Club Bantah Dukung Jokowi-Maruf

Sebelumnya, hukuman potong tangan hangat dibicarakan setelah Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain berbicara mengenai hukuman tersebut. Zulkarnain ditengarai menggodok hukuman potong tangan dan akan mengusulkannya pasca Pilpres 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI