Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, KPU: Isu Ini Sangat Luar Biasa

Kamis, 03 Januari 2019 | 18:52 WIB
Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, KPU: Isu Ini Sangat Luar Biasa
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan, berita bohong alias hoaks yang menyebut adanya 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sangat berlebihan. KPU minta pada Bareskrim Polri untuk bisa menangkap pelaku hoaks  terkait Pemilu 2019.

"Kali ini kami anggap isu sekarang sangat luar biasa berlebihan. Kami merasa tak cukup hanya jawab dengan fakta dan data. Kami perlu melaporkan agar tak ada kejadian seperti ini berlanjut di masa akan datang," kata Arief di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Arief mengungkapkan, KPU sebelumnya juga kerap menerima serangan hoaks. Namun, seluruh tudingan tersebut selalu dijawab dengan fakta dan data.

Terkait kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, Arief menganggap sudah berlebihan, sehingga harus dilaporkan dan meminta pelaku diproses hukum untuk memberikan efek jera.

Baca Juga: Hadiri Rapat Exco PSSI, Edy Rahmayadi Bahas Masalah Johar Lin Eng

KPU, kata Arief, selalu terbuka dengan masukan dan kritikan dari berbagai pihak. Hanya saja Arief memgimbau agar masukan dan keritikan tersebut lebih baik disampaikan secara langsung dan bukan lewat media sosial.

"KPU sangat buka diri terima kritikan dan masukan, termasuk mengingatkan KPU. Kalau mau ingatkan KPU, jangan melalui media sosial yang terbuka, yang terkesan seolah-olah tak jelas ditujukan ke siapa," imbuhnya.

"Siapapun yang ingin berikan masukan catatan, silakan, KPU akan respon," Arief menambahkan.

Sebelumnya warganet digegerkan oleh rekaman yang suara laki-laki yang beredar di WhatsApp. Dalam rekaman itu, lelaki tersebut memberi info telah menemukan 70 juta suara yang sudah dicoblos pada gambar Jokowi - Maruf Amin.

Dalam rekaman itu juga menyebutkan surat suara itu dikirim dari China dan sudah disita TNI AL. Di ujung rekamannya, lelaki tersebut meminta agar memberitahukan kepada pihak Gerindra Pusat dan ke Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Baca Juga: Korban Tsunami Trauma Hingga Tewas, RS IMC: Kondisi Matori Sudah Drop

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI