Kapolres Lotim Ajun Komisaris Besar Ida Bagus Made Winarta mengatakan, kisah tragis itu berawal ketika Ebi dijemput ASW untuk mengikuti kegiatan keagamaan pada Jumat malam.
“Ternyata, pelaku justru membawa korban ke kebun untuk menemaninya berpesta miras bersama tiga pelaku lain,” kata Winarta.
Dalam kondisi mabuk, ASW memerkosa Ebi di kebun. Setelahnya, ASW menawarkan ketiga rekannya untuk ikut merudapaksa Ebi.
Korban menolak. Akhirnya, ASW dan pelaku lain mengajak Ebi mengendarai sepeda motor dengan alasan mengantarnya pulang.
Baca Juga: Depresi Ditinggal Istri, Afrinol Akhiri Hidup di Kandang Kerbau
Tapi di tengah perjalanan, Ebi mengetahui ASW dan teman-temannya tak hendak mengantarnya ke rumah. Karenanya, Ebi memutuskan loncat dari sepeda motor pelaku.
“Akibat meloncat dari sepeda motor itu, korban mengalami luka di bagian kepala,” ujarnya.
Setelah Ebi pingsan, sang pacar dan pelaku lain membopong dan menaikkan di atas kendaraan dengan diapit dua pelaku lain dan dibawa menuju ke gudang mebel. Dalam gudang itulah para pelaku merudapaksa Ebi yang pingsan.
“Setelah melakukan perbuatan bejatnya, para pelaku langsung membawa korban ke puskesmas, akan tapi dalam perjalan korban meninggal dunia.”
Sempat menjadi buron beberapa hari, ASW yang merupakan otak pemerkosaan serta pembunuhan Ebi ditangkap Tim Resmob Polres Lombok Timur.
Baca Juga: Pengacara Sempat Nasihati Nikita Mirzani soal Hijab
Polisi menangkap ASW di wilayah Kecamatan Suralaga, Selasa (1/1/2019) sekitar pukul 08.00 WITA. Dia terpaksa dilumpuhkan memakai timah panas di bagian kaki karena berusaha kabur dari sergapan polisi.