Suara.com - Kepala Perum Bulog Divre Jawa Barat Achmad Mamun mengklaim stok beras di Jawa Barat terbilang aman terkendali hingga 16 bulan ke depan. Kelangkaan beras yang bisa berimbas pada tingginya harga beras dinilai tidak akan terjadi pada periode tahun ini.
"Stok beras yang dikuasai Jabar saat ini 230 ribu ton. Ini stok terbesar selama 10 tahun terakhir pada periode yang sama, ketahanannya di atas 16 bulan," kata Achmad usai acara pelaksanaan ketersedian pasokan dan stabilitas harga beras medium tahun 2019, di gudang Bulog Cisaranten Kidul, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).
Menurutnya, stok beras milik Bulog sudah tersebar ke seluruh sub divre Bulog yang ada di wilayah Jawa Barat. Ada sekitar 45 gudang milik Bulog divre Jawa Barat. Achmad mengaku Bulog Divre Jawa Barat bisa menggelontorkan beras sekitar 1.000 ton per hari.
"Stoknya sudah tersebar ke seluruh Jabar termasuk ke gudang-gudang bulog, kaitannya mengantisipasi iklim atau bencana-bencana yang terjadi di setiap pelosok sehingga bisa sesegera mungkin pak bupati, wali kota memberikan bantuan dari cadangan beras pemerintah," tukasnya.
Baca Juga: Anies Minta Fit & Proper Test Wagub DKI Rampung Januari 2019
Stok beras Perum Bulog Divre Jawa Barat merupakan gabungan dari beras impor dan beras produksi lokal. Selain itu, perum Bulog Divre Jabar pun menyediakan beras komersil jenis premium yang ternyata cukup laku dan banyak diminati masyarakat.
"Kita khususnya Jawa Barat itu hampir 50:50, ada dari luar negeri dan dalam negeri juga," ujar dia.
"Sekarang Bulog itu tidak hanya menjual beras yang medium saja tapi premium juga, jadi kualitasnya lebih baik, saat ini kerjasama juga dengan kotamadya itu juga ada cadangan beras premium untuk bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan," sambungnya.
Kontributor : Aminuddin
Baca Juga: Satgas Anti Mafia Bola Lakukan Penyelidikan Laga PSS Sleman vs Madura FC