Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mendukung aparat kepolisian untuk menelusuri pelaku penyebar dan pembuat informasi berita bohong (hoaks) terkait kabar temuan tujuh kontainer surat suara yang dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Informasi berita bohong tersebut beredar di media sosial. Salah satunya dicuit oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief dalam akun Twitternya. Belakangan, cuitan Andi Arief itu dihapus.
"(Kami) mendukung aparat keamanan untuk memburu pelaku kejahatan dan aktor intelektual yang memproduksi dan menyebarkan kabar bohong ini," ujar Ace kepada wartawan, Kamis (3/1/2018).
Ace menilai isu tersebut merupakan kejahatan yang berbahaya bagi stabilitas politik dan mengganggu masyarakat.
Baca Juga: Lapor ke Bareskrim, Mendagri: Hoaks Merusak Demokrasi
"Karena kejahatan ini adalah tindakan yang berbahaya bagi stabilitas politik, meresahkan masyarakat, mengganggu pemilu dan berpretensi medelegitimasi pemilu," kata dia.
Ia pun pun mengapresiasi langkah cepat KPU yang langsung melakukan pengecekan ke Direktorat Bea Cukai, Tanjung Priok.
"Mengapresiasi langkah cepat dari KPU untuk memastikan kebohongan berita soal penemuan tujuh kontainer surat suara yang dicoblos," ujarnya lagi.
Menurut dia, penyebaran berita bohong menunjukkan penggunaan skenario penciptaan kondisi ketidakpercayaan pada lembaga penyelenggara pemilu dengan cara-cara tidak beradab, menghahalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik.
Ia juga menduga ada pihak yang merancang skenario untuk medelegitimasi hasil pemilu dengan alasan pemilu curang.
Baca Juga: Andi Arief: Hasto, Sekjen PDIP Buta Huruf
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memastikan kabar adanya temuan tujuh surat suara yang telah tercoblos di Tanjung Priok adalah berita bohong alias hoaks.