BPPT Butuh Rp 5 Miliar untuk Revitalisasi Alat Deteksi Tsunami Selat Sunda

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 03 Januari 2019 | 10:14 WIB
BPPT Butuh Rp 5 Miliar untuk Revitalisasi Alat Deteksi Tsunami Selat Sunda
Ilustrasi pendeteksi gelombang buoy. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut butuh dana sekitar Rp 5 miliar untuk merevitalisasi satu BUOY Merah Putih pendeteksi tsunami agar bisa ditempatkan di Selat Sunda.

Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya ALam (TPSA) BPPT Hammam Riza di Jakarta, Kamis (3/1/2019) mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan revitalisasi BUOY Tsunami, untuk segera dapat dipasang di perairan Gunung Anak Krakatau dan sekitarnya.

Nantinya, menurut dia akan dinamai BUOY Merah Putih. BPPT siap untuk menempatkan BUOY di sekitar Gunung Anak Krakatau. BUOY ini penting sebagai peringatan dini, agar penduduk di wilayah yang berpotensi terkena tsunami, memiliki waktu untuk dapat evakuasi ke shelter terdekat, ujar dia.

Menurut Hammam, revitalisasi satu unit BUOY, berikut pemasangan dan pemeliharaan diperkirakan bisa menghabiskan dana sebesar Rp 5 miliar. Pendanaan ini yang masih menjadi kendala mengingat pembuatan teknologi ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Baca Juga: Sandiaga Maklum Parpol Pengusung Tak Sumbang Dana Kampanye Pilpres

Revitalisasi ini ya kita oprek lagi BUOY yang dahulu sudah rusak akibat vandalisme. Kita gunakan panel tenaga surya untuk sumber tenaganya, serta kita upayakan semua sensornya lengkap kembali. Butuh waktu, semoga dengan adanya dana khusus bisa lebih cepat prosesnya hingga pemasangan, lanjutnya.

Peran publik dalam hal menjaga BUOY sangat penting. Berdasarkan informasi dari para nelayan perairan di sekitar BUOY biasanya penuh dengan ikan, sehingga menarik para nelayan untuk memancing di sekitarnya.

Ia berharap ke depan kejadian vandalisme tersebut tidak terulang lagi.

"Publik harus semakin peduli terhadap pentingnya teknologi untuk membangun sistem peringatan dini yang handal, seperti BUOY ini. Jika BUOY sudah ada, kepada masyarakat dihimbau agar perlunya menjaga bersama, karena ini alat yang dibangun negara supaya kita tetap selamat, jelasnya.

Terlepas dari buoy itu berpotensi terkena vandalisme atau hilang, Hammam menegaskan teknologi ini penting untuk dibangun. Adanya BUOY mendesak untuk melengkapi pemodelan yang digunakan sebelumnya. Data dari BUOY yang dipasang hingga 100 hingga 200 kilometer dari pantai, dapat mengirimkan informasi data terkini ketika ada gelombang tinggi di tengah laut yang diduga berpotensi menjadi tsunami muncul.

Baca Juga: Di Luar Dugaan! Ditemukan Spesies Baru Evolusi DNA 3 Makhluk Sekaligus

Hitungan awamnya, jika kecepatan gelombang tsunami antara 500 sampai 700 kilometer per jam, minimal ada waktu 10 hingga 15 menit untuk masyarakat melakukan evakuasi ke shelter terdekat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI