Tak hanya itu, Andi Arief pun berkicau dan menyebut Prabowo Subianto sebagai ‘jenderal kardus’, dan menolak kedatangan Prabowo ke kediaman SBY di Mega Kuningan Jakarta Selatan pada Rabu (8/8/2018) malam.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," tulis Andi Arief dalam Twitternya.
Tak hanya sekali, cuitan tersebut disusul beberapa cuitan lain yang intinya mengkritisi Prabowo Subianto terkait penunjukkan bakal cawapres.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," kicau Andi Arief.
Baca Juga: Alasan Anies Tak Kunjung Teken Pergub Larangan Penggunaan Plastik
Kicauan Andi Arief di Twitter itu pun geger. Kubu koalisi Prabowo sempat memanas. Ketua DPP PKS Ledia Hanifa bahkan sempat berencana menempuh jalur hukum.
SBY Sampai Minta Maaf
Beberapa pekan kemudian, sekitar di bulan September, cuitan Andi Arief bahkan sampai membuat sang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Permintaan maaf itu ditulis SBY melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono.
"Saya minta maaf kpd Presiden Jokowi & Jaksa Agung atas "tweet" Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras. Pernyataan spontan AA tsb mungkin berlebihan & membuat tak nyaman Pak Jokowi & Pak Prasetyo," tulis SBY Jumat (28/9/2018).
Duduk masalahnya adalah cuitan Andi Arief terkait hengkangnya Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara, Vicky Lumentut yang menjadi kader Partai Nasdem.
Baca Juga: Update Longsor Cisolok Sukabumi: 20 Korban Belum Ditemukan
Oleh beberapa kalangan, cuitan Andi Arief dinilai menyerang Jokowi dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang merupakan politisi Nasdem.