Suara.com - Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menindak tegas para pegawai negeri sipil (PNS) yang membandel. Sebab, di hari pertama kerja pada 2019 tercatat ada ribuan pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan alias bolos.
William pun membandingkan sikap Anies dalam menyikapi masalah pegawai bandel dengan era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pada era kepemimpinan Ahok, kata dia, angka pegawai yang membandel relatif lebih kecil.
"Angka ribuan itu banyak. Kalau di zaman Ahok enggak sebanyak itu, enggak tahu detailnya tapi jauh di bawah itu," kata William saat dihubungi wartawan, Rabu (2/1/2019).
Dia menyampaikan, saat menjabat sebagai Gubernur, Ahok memberikan contoh secara langsung dengan tertib bekerja kepada seluruh pegawai DKI Jakarta. Hal itu berbeda dengan Anies yang dinilai lebih banyak bertugas kunjungan ke luar negeri.
Baca Juga: Tommy Sugiarto Absen, Ini Wakil Indonesia di Thailand Masters 2019
Menurut William, sikap Anies itu memberikan contoh yang buruk bagi para pegawai, terlebih tidak ada sosok wakil gubernur yang menjadi panutan. Tak heran, jumlah pegawai yang membandel pun terbilang cukup banyak.
"Gubernur yang lama (Ahok) itu memberi contoh, kalau gubernur sekarang (Anies) kan suka ke luar negeri. Sudah gitu enggak ada wagub, patokannya ke siapa dong," ungkap William.
Merujuk pada data terbaru dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, dari absensi elektronik yang tercatat hingga pukul 16.35 WIB ada sebanyak 1.441 pegawai atau sekitar 2 persen dari jumlah keseluruhan pegawai yang bolos.
Adapun angka kehadiran keseluruhan pegawai Pemprov DKI Jakarta mencapai 71,2 persen atau sebanyak 46.257 dari total keseluruhan 65.332 pegawai. Selain itu, ada 17.364 pegawai yang tidak hadir namun disertai dengan keterangan sakit dan izin cuti.
Baca Juga: ABL 2018/2019: Datangkan 2 Pilar Anyar, CLS Knights Ingin Lebih Kompetitif