Tangkis Komentar Budiman Sudjatmiko, BPN: Prabowo Beberkan Realitas

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 02 Januari 2019 | 17:35 WIB
Tangkis Komentar Budiman Sudjatmiko, BPN: Prabowo Beberkan Realitas
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Suhud Alynudin, membantah pernyataan politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang menyebut Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto hanya menebar ketakutan. Ia menyebut apa yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra itu sedang menyampaikan realitas yang terjadi di Indonesia.

"Di era Pak Jokowi kita mengalami kemunduran di banyak aspek, pertumbuhan ekonomi kita mentok, utang negara menumpuk, daya beli masyarakat rendah akibat tingginya beban hidup, tingginya ketergantungan pada impor," kata Suhud kepada Suara.com, Rabu (2/1/2018).

Menurut Suhud, kondisi tersebut malah membahayakan bagi generasi mendatang di mana Indonesia akan mengalami bonus demografi. Ia menilai kalau bonus demografi itu justru malah jadi bumerang bagi pemerintah karena tidak mampu membuka lapangan kerja yang luas.

Oleh karena itu Suhud memastikan kalau pidato yang disampaikan Prabowo bukan untuk menebar ketakutan, akan tetapi mengajak kepada seluruh masyarakat memahami dengan kondisi bangsa dan mencari solusinya.

Baca Juga: Pertama Kali Sejak 2012, Penerimaan Negara Melebihi Target APBN

"Pak Prabowo ingin memastikan masa depan Indonesia menjadi baik dengan menjelaskan situasi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Pak Prabowo mengajak semua pihak menjawab realitas dan tantangan yang ada," pungkasnya.

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko selaku Juru Bicara kubu Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin, menilai pernyataan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenai Indonesia krisis air dan 100 persen mengimpor BBM tahun 2025 tak relevan.

Budiman menilai pernyataan itu menunjukkan Prabowo hanya membaca buku-buku zaman dulu alias jadul.

“Semua retorika Pak Prabowo sungguh-sungguh mewakili masa lalu yang ketakutan melihat masa depan. Ini tidak baik untuk generasi muda, hanya baik untuk generasi kuda (tunggangan)," kata Budiman.

Baca Juga: Pimpinan Ponpes di Banten Diduga Cabuli Santriwati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI