Suara.com - Ratusan warga yang didominasi oleh ibu-ibu alias emak-emak dari Desa Perintis, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi pada Rabu (2/1/2019) sekitar pukul 10.00 WIB menggeruduk sejumlah warung remang-remang (warem) di Jalan 21 desa tersebut. Diduga, warem itu menjadi tempat praktik prostitusi.
Chairul, salah seorang warga menyebutkan, aksi warga Desa Perintis tersebut adalah tindak lanjut dari surat yang dikirimkan oleh warga kepada Camat Rimbo Bujang dan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Tebo pada 2018 lalu.
"Sebelumnya kita sudah minta kepada pemerintah untuk bisa menutup warem yang diduga melakukan praktik prostitusi di desa kami, sebelum tahun 2018 berakhir. Namun, tuntutan kami tersebut diabaikan, sehingga warga sepakat melakukan aksi seperti hari ini," ujar Chairul seperti dikutip dari Serujambi.com.
Menurut dia, jika aksi warga ini tidak juga mendapat respon atau dukungan dari Pemkab Tebo, warga mengancam akan menutup paksa warem tersebut.
Baca Juga: Berobat 5 Menit, Bayar Rp 3.000 Tapi Antre di Puskesmas Seharian, Mau?
"Kesepakatan warga, jika pemerintah tidak menindaklanjutinya, maka kami, warga Desa Perintis yang akan menutup paksa semua warem yang ada di desa kami, karena kami tidak mau desa kami menjadi sarang prostitusi,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, ratusan warga desa Perintis terlihat mendatangi seluruh warem yang diduga menjadi sarang prostitusi di Jalan 21 Desa Perintis, Kecamatan Rimbo Bujang.