Kopi Suroloyo, Cara Sederhana Menikmati Puncak Suroloyo

MN Yunita Suara.Com
Rabu, 02 Januari 2019 | 14:23 WIB
Kopi Suroloyo, Cara Sederhana Menikmati Puncak Suroloyo
Pengunjung menikmati Kopi Suroloyo. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Cina dan Rusia termasuk negara yang mulai mengalami peningkatan konsumsi. Jadi ada kecenderungan pergeseran minat masyarakat Cina dari penikmat teh menjadi penikmat kopi," katanya.

Menurut Subekti, perubahan tren juga terjadi di Jepang. Lagi-lagi karena pergeseran minat teh ke kopi sejak tahun 2000. Kondisi ini, menurutnya, otomatis berdampak pada konsumsi kopi dunia. Hal ini tentu menjadi peluang bagi petani kopi Indonesia.

"Pekebun kopi harus memanfaatkan kondisi ini sebagai momentum untuk meningkatkan produksi. Dengan peluang pasar terbuka lebar, pekebun seharusnya diuntungkan juga," katanya.

Seperti diketahui, Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia atau Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture (PISAgro) sudah menyiapkan kurikulum pembelajaran kopi untuk menjamin ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan

Baca Juga: Ekspor Benih Hortikultura, Kementan Pacu Purwakarta Tingkatkan Mutu

Berdasarkan data FAO, luas areal kopi Indonesia mencapai 1,23 juta hektare dengan 1,19 juta diantaranya milik perkebunan rakyat yang memiliki produktivitas 0,6 ton hektare.

Program ini merupakan bentuk dukungan dan vokasi pendidikan serta vokasi pelatihan dalam mempersiapkan generasi muda untuk terhubung dengan dunia industri. Sekaligus mendorong generasi muda untuk siap berusaha

Kementan Dorong Produksi Kopi

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Bambang menyatakan pihaknya bakal terus mendorong peningkatan produksi kopi jenis arabika di sejumlah kawasan. Menurut dia, industri kopi asal Indonesia merupakan komoditas ekspor yang sangat diminati pasar dunia.

"Sebagian besar petani menanam kopi jenis arabika karena kopi jenis tersebut sangat diminati pencinta kopi terutama negara-negara Eropa," katanya.

Baca Juga: Cetak Generasi Muda Pertanian, Kementan Gelar Tani On Stage

Bambang mengatakan, pengembangan kopi arabika nantinya akan diarahkan untuk menjaga posisi Indonesia sebagai sumber penting beberapa jenis kopi spesialti dunia yang memiliki khas nusantara. "Apalagi faktor geografis kita sangat menunjang untuk pengembangan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI