Suara.com - Tim SAR gabungan kesulitan untuk melakukan pencarian korban longsor di Kampung Garehong, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ini dikarena kedalaman lumpur di lokasi kejadian mencapai tiga meter.
Kepala Penerangan Korem 061/Suryakancana, Mayor Infanteri Ratno Sudarmadi menuturkan, petugas kesulitan melakukan pencarian korban karena sulitnya medan di lokasi.
"Kaki kami tertanam sampai betis. Pijakan tanah sudah menjadi lumpur. Untuk itu, kami juga membatasi jumlah anggota pencarian di lokasi," kata Ratno, saat dihubungi Suara.com, Rabu (2/1/2019).
Tidak hanya itu, akses menuju lokasi longsor juga terjal. Dari posko menuju lokasi berjarak 300 meter dengan jalan setapak. Banyaknya masyarakat yang hanya berkerumun juga menyulitkan petugas.
Baca Juga: Masuk Bulan Januari, Lima Peristiwa Langit Ini Akan Terjadi
"Kami batasi masyarakat untuk mendekat ke lokasi. Kendaraan warga yang di parkir sepanjang jalan cukup mengganggu proses evakuasi. Kami batasi akses warga 5 kilometer dari lokasi," tambahnya.
Ratno mengimbau agar masyarakat sekitar untuk tidak mendekat dan menunggu di posko. Nantinya, alur evakuasi setelah jenazah yang ditemukan akan dibawa ke posko untuk diidentifikasi.
"Setelah identifikasi korban oleh Tim DVI Polri diserahkan ke keluarganya di posko," tutupnya.
Sebelumnya, tim SAR gabungan sudah berhasil mengevakuasi 15 jenazah korban bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi , Jawa Barat.
"Dari hasil kerja tim di hari kedua ini jumlah korban yang ditemukan sebanyak 15 orang dengan rincian dua korban di hari pertama dan 13 di hari kedua," kata Danrem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) M Hasan di lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.
Baca Juga: Tanpa Johnny Depp, Reboot Pirates of the Caribbean Hemat Rp 1,3 Triliun
Kontributor : Rambiga