Busa Menghilang, Kali Item Masih Bau

Rabu, 02 Januari 2019 | 10:06 WIB
Busa Menghilang, Kali Item Masih Bau
Kondisi Kali Item setelah sempat dipenuhi busa berwarna putih. (Suara.com/Walda Marison)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kawasan kali Sentiong atau biasa disebut Kali Item yang ada di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara sempat heboh di media sosial. Penyebabnya adalah munculnya busa berwarna putih yang menyelimuti sungai yang dikenal dengan baunya tersebut.

Dari pantauan di lokasi, Rabu (2/1/2019), busa yang ada di Kali Item sudah tidak ada. Namun, kondisi air masih tampak kotor. Banyak terdapat sampah plastik maupun sterofom yang mengambang di sepanjang kali.

Tidak itu saja, bau tidak sedap juga masih tercium di Kali Item. Beberapa petugas UPK Badan Air tamoak sedang membersihkan kawasan Kali Item. Mereka membersihkan bagian bawah sungai sejak pagi.

Di kawasan ini, sebelumnya sempat dipasangi jaring waring yang menyelimuti sepanjang Kali Item. Pemasangan jaring itu bertujuan untuk meminimalisir bau tak sedap yang ditimbulkan.

Baca Juga: 2 Bocah Tergulung Ombak Pantai Natuna Saat Liburan Tahun Baru

Fungsi jaring sebagai penghambat sinar matahari supaya permukaan kali tidak menguap. Hal itu dilakukan karena bau tidak sedap tersebut berasal dari uapan air kali oleh sinar matahari.

Pemprov DKI Jakarta berusaha meninimalisir bau, apalagi Kali Item bersebelahan dengan Wisma Atlet yang sebelumnya dijadikan tempat menginap para atlet di ajang Asian Games maupun Asian Para Games 2018 lalu.

Belakangan, Kali Item kembali heboh, khususnya di media sosial dengan munculnya busa dalam jumlah banyak pada Selasa (1/1/2019) kemarin.

"Itu memang busa awalnya dari Kali Sunter Selatan yang memompa air ke Keramat Sentiong. Jadi airnya kekocok dan muncul busa," ujar Tian, Operator Kali Sunter Selatan, Rabu (2/1/2018).

Sementara Ketua Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kerja Badan Air Jakarta Utara Lambas Sigalingging mengatakan, hal tersebut sudah sering terjadi apabila debit air Waduk Sunter Selatan 1 yang menjadi penampung air sudah melebihi kapasitas penampungan sehingga harus disedot dan dialirkan ke Kali Sentiong.

Baca Juga: Gubernur Banten: Pelaku Pungli Jenazah Korban Tsunami Kelompok Syaitoniah

Akibat dari penyedotan air tersebut adalah terbentuknya busa yang dihasilkan selama proses operasionalisasi pompa air. Busa tersebut menurutnya dalam kondisi tidak dapat terpecah oleh angin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI