Suara.com - Pedagang terompet di sekitar panggung utama, Bundaran HI mengeluh lantaran sepi pembeli. Ini dikarenakan gerimis masih terjadi di sejumlah wilayah di Ibu Kota di malam pergantian tahun.
Wahyu (14) salah satu pedagang terompet asal Jatinegara, Jakarta Timur mengaku belum ada satu pun pengungjung acara yang membeli terompet dagangannya. Padahal, Wahyu menuturkan sudah jualan dari pukul 19.00 WIB.
"Belum ada yang laku nih. Sepi, mungkin gara-gara hujan," tutur Wahyu saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (31/12/2018).
Wahyu mengatakan, tahun ini merupakan kali pertama dirinya berdagang terompet di malam pergantian tahun baru. Hal itu dilakukannya guna manambah uang jajannya.
Baca Juga: Satu Kampung di Sukabumi Tertimbun Longsor di Malam Pergantian Tahun
Bocah yang baru menginjak bangku kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu mengatakan, dia mengambil barang dagangannya itu dari pengrajin terompet seharga Rp 5 ribu per terompet. Kemudian, kata Wahyu dia menjulanya dengan harga Rp 15 ribu per terompet.
"Mudah-mudahan nanti ada yang laku lah, karena saya kan mesti setor. Harga dari sananya 5 ribu," imbuhnya.
Sebagai informasi, dari pantauan Suara.com, Senin malam pukul 22.00 WIB sejumlah pengunjung semakin memenuhi lokasi panggung utama di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Gerimis dan angin kencang tak lantas menyurutkan mereka untuk melewatkan masa pergantian tahun di tengah ibu kota.