Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji, kalau menang dalam Pilpres 2019, bakal membentuk kementerian khusus menangani bencana.
Janji Prabowo itu diungkap Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Indonesia adalah daerah bencana. Daerah yang rapuh terhadap bencana," kata Dahnil dalam acara bertajuk 'Refleksi Akhir Tahun' di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Namun, kata Dahnil, pemeritahan Jokowi – Jusuf Kalla tampak tak sigap menangani bencana tersebut. Profesionalisme lembaga negara menangani bencana patut dipertanyakan seusai gelombang tsunami melanda Banten – Lampung, Sabtu (22/12) dua pekan lalu.
Baca Juga: Kriss Hatta Mau Tolong Adik Billy Syahputra, Serius atau Mengejek?
"Tapi dalam penanganan bencana kita selalu menghadapi masalah yang terus berulang. Misalnya BMKG, itu keliru. Informasi yang disampaikan juga keliru. Profesionalisme penanganan pascabencana itu juga jadi permasalahan," ujarnya.
Selain itu, pemberian bantuan lebih cepat datang dari organisasi-organisasi kemanusiaan ketimbang pemerintah. Dahnil menyebut, kekuatan solidaritas masyarakat yang paling menonjol apabila terjadi bencana di suatu daerah.
"Anda bayangkan alat mitigasi, early warning system tsunami saja bisa rusak, bisa tidak dibeli, baru kemarin Kepala BMKG (Dwikorita Karnawati) mengakui sudah mengajukan anggaran tapi kemudian ditolak. Artinya sejak awal tidak ada kepedulian pemerintah.”
Oleh karena itu, kata Dahnil, Prabowo telah merancang secara khusus anggaran maupun kementerian bencana. Bahkan, Prabowo juga menyiapkan pendidikan khusus kebencanaan.
"Lebih teknis, Pak Prabowo ingin mendorong kementerian khusus terkait kebencanaan. Ada contohnya beberapa negara yang terkait dengan ini, Rusia, beberapa negara lain juga ada.”
Baca Juga: Anies Jadi Wali Nikah, Pengantin Tertua dan Termuda di Nikah Massal Terharu