Update Tsunami Selat Sunda: 437 Meninggal, 9 Jenazah Belum Teridentifikasi

Senin, 31 Desember 2018 | 15:44 WIB
Update Tsunami Selat Sunda: 437 Meninggal, 9 Jenazah Belum Teridentifikasi
Warga berdiri di atas bekas rumahnya yang hancur diterjang gelombang tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kekinian jumlah korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda mencapai 437 orang. Sebanyak 428 jenazah telah teridentifikasi dan dimakamkan oleh pihak keluarga.

Kekinian masih ada 9 jenazah yang belum teridentifikasi. Selain itu, sebanyak 14.059 orang mengalami luka-luka dan 33.719 orang mengungsi, serta 16 orang dilaporkan masih hilang.

"Total korban 437 meninggal dunia, di mana 428 yang sudah dimakamkan dan teridentifikasi. Sedangkan sembilan jenazah belum teridentifikasi," kata Sutopo saat jumpa pers di Kantor Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).

Tsunami Selat Sunda juga mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana, yaitu 2.752 rumah, 92 penginapan dan warung, 510 perahu dan kapal, 147 kendaraan roda dua dan empat, 38 kendaraan roda dua, satu dermaga dan satu shelter. Data tersebut merupakan data sementara yang didapatkan BNPB per Senin (31/12/2018) pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Pria Misterius Korban Tsunami Ditemukan Tewas Menengadah ke Langit

"Data ini sementara dan kemungkinan akan bertambah lagi, baik jumlah korban maupun kerusakan materialnya," imbuhnya.

Berkenaan dengan itu, Sutopo mengatakan persediaan logistik bagi para korban menurunya masih mencukupi hingga tujuh hari kedepan. Hanya saja, masih ada kendala dalan pendistribusian logistik akibat akses jalan yang rusak.

“Untuk logistik masih mencukupi sampai tujuh hari kedepan. Cuma terkendala distribusi karena jalan rusak berlumpur dan sebagainya. Sehingga kebutuhan pengungsi masih ada beberapa tempat yang belum tercukupi,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI