Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang, mengatakan pengelolaan kebun secara baik akan membawa dampak yang segnifikan pada perekonomian melalui peluang kerja bagi anak-anak muda setempat.
"Peningkatan yang sangat signifikan ini dapat membuka peluang kerja bagi anak muda yang belum memiliki pekerjaan. Misalnya seperti 62 karang taruna yang dapat langsung bekerja dengan baik dan tanpa harus keluar dari kampung halaman. Masyarakat yang tidak memiliki kebun teh juga dapat bekerja di tempat edukasi atau dapat menjual produk teh," bebernya.
2019 Tingkatkan Produksi Perkebunan
Bambang juga mengatakan, tahun depan sektor perkebunan akan berupaya untuk meningkatkan produksi dan ekspor. Hal ini mencakup komoditi-komoditi strategis yang diprioritaskan seperti teh, kopi dan kakao.
Baca Juga: Ekspor Benih Hortikultura, Kementan Pacu Purwakarta Tingkatkan Mutu
"Kita terutama masih fokus pada ketersediaan benih komoditas strategis untuk ekspor. Tapi ini tidak termasuk sawit, karena sawit meliliki dananya sendiri dari perhimpunan dana dari sawit untuk sawit," katanya.
Bambang menyebutkan, untuk meningkatkan produksi tersebut, anggaran yang akan dialokasikan mencapai Rp 1 triliun. Dari nilai tersebut, 54 persen diantaranya dialokasikan untuk benih.
"Kalau untuk komoditi lainnya, kita dorong untuk pengembangan dan pembelian benih. Anggaran tahun ini 54 persen kita gunakan untuk benih dan 87 persen anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan dialokasikan di dinas-dinas di daerah," pungkasnya.
Baca Juga: Cetak Generasi Muda Pertanian, Kementan Gelar Tani On Stage