Nusron Wahid Ungkap Beda PNS Era Milenial dan Baby Boomer

MN Yunita Suara.Com
Senin, 31 Desember 2018 | 14:43 WIB
Nusron Wahid Ungkap Beda PNS Era Milenial dan Baby Boomer
Nusron Wahid dalam acara Apresiasi ESO dan Penguatan Garda Muda BNP2TKI. (Dok: BNP2TKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, mengatakan bahwa tesisnya tidak pernah salah tentang generasi baby boomer yang saat ini, menurutnya hanya 60 persen saja yang bisa mengikuti perkembangan di era digital ini.

Ia meyakini bahwa good governance itu bisa berjalan, jika perubahan masyarakat yang ditandai dengan era yang semuanya serba digital mampu direspon secara cepat oleh pemerintah.

“Sekarang ini adalah eranya generasi milenial, yakni generasi yang aware dengan teknologi, dan saat ini para pekerja migran Indonesia yang dilayani juga kebanyakan generasi milenial, yang serba melek teknologi” ujar Nusron Wahid dalam acara Apresiasi ESO dan Penguatan Garda Muda BNP2TKI di Auditorium BNP2TKI (28/12/18).

Untuk itu, acara yang melibatkan generasi muda untuk tampil dan berbicara mengenai hasil kreasi inovasi serta memberikan paparan karya nyata dalam forum yang didengar oleh pejabat eselon I dan II ini, sangat bagus.

“Ini menandakan tidak ada batas dalam satu keutuhan keluarga besar BNP2TKI dan perlu diapresiasi,”ungkapnya.

Nusron menyampaikan bahwa banyak distorsi dilapangan yang kerap terjadi itu belum tentu sepenuhnya salah dari PNS yang bersangkutan, namun bisa jadi karena kebijakannya yang belum atau tidak mengakomodir kecepatan serta tuntutan perubahan.

“Masyarakat itu maunya sekali datang selesai di dalam pelayanan, tidak dilempar ke bagian ini dan itu, dan pada level ini kita harus mengubah peraturannya” ujar Nusron.

Ini Generasi Muda Milenials BNP2TKI dan Kontribusi Positifnya

Acara ini juga menghadirkan generasi muda dengan karyanya diantaranya, Kadir, KDEI Taipei (SAVE PMI TAIWAN), Noerman Adhiguna, BP3TKI Mataram (SIPITR3), Ahmad Fauzi, LP3TKI Palu (KEBAL), Bayu Aryadhi, Biro Keuangan Umum (SIPAGAR), Mas Oktavian, Puslitfo (Good Government Governance), Restu Dewi Utami, Direktorat P2P (GERAKAN PATEN), Fadzar Alimin, Dit. Pemberdayaan (Kerjasama dan Sinergitas), Mira Caliandra, Dit. Mediasi Advokasi (Memilih BNP2TKI).

Serta ESO Batch V yang telah ditugaskan selama 3 (tiga) bulan dan memberikan kontribusi positif terhadap satker penugasan, dengan mengidentifikasi isu terkait pelayanan antara lain;

Titis M. Yurlita (LTSA Karawang), Ikmal Hananto (BP3TKI Jakarta), Merli N. Riga (LP3TKI Palu) yang ditugaskan di LP3TKI Surabaya yang berkontribusi mengadakan bimtek/sosialisasi terhadap temuan ESO terkait data sarana kesehatan di SISKOTKLN dan ditempatkannya pegawai CPNS untuk melakukan verifikasi penjadwalan PAP.

Ulfa Mubarika (BP3TKI Lampung), Nashruddin Qawiyurrijal (BP3TKI Banjarbaru) yang penugasannya di BP3TKI Jakarta telah berkontribusi mengonsep rekomendasi penutupan sistem ID yang manual atau pembaruan penguncian ID by SIP, melakukan penyuluhan PP, dan penyusunan konsep PMI Corner.

Agus Gudiyahman (BP3TKI Pontianak), M. Arif (BP3TKI Makassar), Dony A. Kurniawan (P4TKI Tj. Balai Karimun) yang ditugaskan di BP3TKI Nunukan telah memberikan kontribusi dalam pembinaan penyusunan PP terhadap P3MI sesuai Permenaker 22, PMI buta huruf ditunda keberangkatannya sambil diajari membaca, serta penertiban dokumen.

M. Andry Suryadi (BP3TKI Banjarbaru), Adhi Nugroho (BP3TKI Mataram), Budi Susanto (LTSA Subang) yang ditugaskan di BP3TKI Medan yang telah berkontribusi dalam hal koordinasi dengan disnaker terkait permasalah ID PMI, PP sudah mulai dilegalisasi di Disnaker sesuai domisili CPMI setelah adanya pengarahan ke P3MI.

Mulia Sarlita Dilapanga (BP3TKI Manado), Hari Priyono (BP3TKI Tangerang), Dewi B. Alawiyah (BP3TKI Padang), yang ditugaskan di BP3TKI Denpasar yang memberikan kontribusi dalam hal konsep SOP Penempatan, Penguatan Informasi kepada publik dengan media visit, dan kunjungan kepada stakeholders terkait antara lain disnaker dan konjen India.

Charly Tri P (BP3TKI Bandung), Fausina (BP3TKI Semarang) yang ditempatkan pada BP3TKI Lampung telah memberikan kontribusi dalam konsep MoU dan SOP kerjasama antara BP3TKI Lampung dan Dinkes Kab. Lampung Timur dalam pengajuan izin PIRT PMI Purna, dan membantu pembuatan konsep mobil dinas untuk sosialisasi.

Mianhot JP (BP3TKI Medan), Guntar Sabhara (BP3TKI Nunukan) yang ditempatkan di P4TKI Pamekasan yang telah berhasil menempatkan satu orang PMI re-entry ke Arab Saudi, karena jumlah penempatan PMI dari P4TKI Pamekasan sebelumnya masih nol, serta membantu menyukseskan Jobfair.

Feri Meriyanto (BP3TKI Nunukan), Riris Sugiarto (BP3TKI Pontianak), Teofilus Ginting (LTSA Sumbawa), Lucky A. Pramono (BP3TKI Medan) dengan penempatan di BP3TKI Semarang yang telah memberikan kontribusi dalam upaya penyamaan persepsi aturan pada pelayanan BP3TKI secara umum serta membantu perbaikan pelayanan penempatan.

Susanti (BP3TKI Palembang), Muhamad Meidi (BP3TKI Lampung), Eva R.U.Aritonang (P4TKI Jambi) yang ditugaskan di LTSA Cilacap dan telah berkontribusi meningkatkan koordinasi dengan BPJS TK untuk mengoptimalkan layanan LTSA, merekomendasi tunda layan terhadap pemalsuan dokumen, serta merekomendasi peningkatan kualitas pelayanan PAP.

Baca Juga: BNP2TKI Akan Jadi Badan Baru, PMI Harus Naik Kelas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI