Tim Jokowi: Tes Baca Al Quran Bukan SARA, Tapi...

Senin, 31 Desember 2018 | 14:15 WIB
Tim Jokowi: Tes Baca Al Quran Bukan SARA, Tapi...
Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding melaporkan Ustadz Yahya Waloni ke Bareskrim Polri, Jumat (21/9/2018). [Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Calon Wakil Presiden Maruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut usulan tes baca ayat Al Quran dari Dewan Ikatan Dai Aceh bukanlah politik identitas atau SARA. Itu dinilai sebagai keinginan dari masyarakat Aceh.

Sebab kata Karding, kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memilki agama yang sama yakni beragama Islam

"Uji baca Al Quran bukan politik identitas. Karena keempat capres cawapres beragama Islam dan tidak untuk meminggirkan kelompok agama lain," ujar Karding kepada wartawan, Senin (31/12/2018).

Pernyataan Karding menyusul Dewan Ikatan Dai Aceh yang mengusulkan kedua peserta Pilpres 2019dites baca Al Quran untuk mengakhiri perselisihan mengenai siapa kandidat yang paling kuat keislamannya.

Baca Juga: Tes Baca Al Quran, Relawan Jokowi: Bisa Lihat Siapa yang Nebeng Soleh

Kata Karding, tes membaca ayat Al Quran dalam hal ini penting untuk mengukur seberapa sungguh-sungguh kedua pasangan kandidat capres -cawapres dalam mengamalkan dan menghayati agamanya.

"Sehingga tampak sebenarnya siapa di antara mereka yang sungguh-sungguh menjadikan agama menjadi bagian hidupnya atau hanya sekadar ingin mempolitisasi agama untuk tujuan kekuasaan," kata dia.

Tak hanya itu, Karding menyebut permintaan masyarakat Aceh agar capres cawapres menjalani uji baca Al Quran wajar, lantaran masyarakat Aceh selama ini hidup dalam nilai-nilai Islam yang tertuang dalam keistimewaan hukum daerah (qanun) yang mereka miliki.

Selain itu kata Karding, umat Islam yang merupakan pemeluk agama mayoritas di Indonesia dan notabene adalah pemilik suara terbesar di pilpres mendatang, berhak untuk tahu seberapa dalam calon pemimpin mereka memahami kitab suci milik mereka sendiri.

"Sehingga dari kemampuan membaca Al Quran setidaknya umat Islam sedikit tenang bahwa pemimpin mereka tidak cuma matang secara jasmani tapi juga rohani. Sehingga pada mereka layak digantung harapan untuk kehidupan lebih baik di masa yang akan datang," kata Karding.

Baca Juga: Jubir TKN: Jokowi Siap Terima Usulan Baca Al Quran

Karena itu, Karding berharap pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menerima usulan tes membaca Al Quran dari ulama dan masyarakat Aceh.

"Pasangan Prabowo-Sandi baiknya mengamini permintaan masyarakat dan ulama Aceh. Sebab selama ini, mereka mengklaim sebagai capres cawapres hasil keputusan ulama dan selalu mendengungkan pemilih untuk patuh pada ulama," tandasnya .

Sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan kedua peserta Pilpres 2019dites baca Al Quran untuk mengakhiri perselisihan mengenai siapa kandidat yang paling kuat keislamannya.

"Untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Al Quran kepada kedua pasangan calon, baik Jokowi – Maruf Amin maupunPrabowo Subianto – Sandiaga Uno," kata Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh Tgk Marsyuddin Ishak, seperti diberitakan Antara, Sabtu (29/12/2018).

Sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, pihaknya ingin turut berperan dalam pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI