Ditelan Tsunami, Agus 7 Hari Terdampar Seorang Diri di Pulau Dekat Krakatau

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 31 Desember 2018 | 13:54 WIB
Ditelan Tsunami, Agus 7 Hari Terdampar Seorang Diri di Pulau Dekat Krakatau
Prajurit TNI AL membawa korban selamat tsunami Selat Sunda, Ari Agus Arman Harianto usai turun dari KRI Rigel 933 di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Minggu (30/12/2018). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lelaki berusia 24 tahun bernama Ari Agus Arman terombang-ambing di Selat Sunda selama beberapa hari setelah digulung gelombang tsunami pada Sabtu (22/12) dua pekan lalu.

Setelah terapung di lautan, Ari seorang diri akhirnya terdampar di Pulau Panjang, Provinsi Lampung, yang berada dekat Gunung Anak Krakatau.

Ia menuturkan, dirinya selamat setelah ditemukan tim TNI Angkatan Laut memakai KTI Rigel 933 yang dikomandoi Letnan Kolonel Laut Agus Triyana, Minggu (30/12) malam. Kekinian, Ari berada di Pelabuhan Indah Kiyat, Kota Cilegon, Banten, setelah dievakuasi.

“Sewaktu tsunami datang, saya sedang memancing di dekat GAK (Gunung Anak Krakatau). Perahu yang saya gunakan saat memancing hancur dibelah tsunami,” kata Ari, Senin (31/12/2018).

Baca Juga: Mengaku Terlalu Muak, Wanita Ini Nekat Jual Suami via eBay

Ia menuturkan, terdampar di Pulau Panjang selama 7 hari. Ari mengakui, memakan apa pun yang bisa ditemukan di pulau tersebut.

“Saya makan apa saja, biji-bijian, termasuk biji ketapang agar tetap hidup. Air minum, saya ambil dari sisa-sisa air mineral yang mengapung di laut,” katanya seperti diberitakan Bantennews—jaringan Suara.com.

Ari yang merupakan warga Jalan Sukaraja, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung itu dalam kondisi lemas dan pucat saat dievakuasi.

Untuk diketahui, KRI Rigel adalah kapal Bantu Hidro Oseanografi (BHO) dengan Komandan Letkol Laut (P) Agus Triyana.

Kapal itu berjenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih di antaranya Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores dan juga dilengkapi Boat Sounding (SV).

Baca Juga: Susah Tidur Hingga Diare Jadi Keluhan Utama Pengungsi Tsunami Lampung

Berita ini kali pertama diterbitkan Bantennews.co.id dengan judul “Diterjang Tsunami, Nelayan Ini Bertahan Hidup 7 Hari di Laut Hanya Makan Biji Ketapang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI