Suara.com - Sejumlah nelayan di kawasan pesisir Labuan, Pandeglang dan Serang mulai memperbaiki kapal-kapal yang rusak akibat diterjang gelombang tsunami Selat Sunda sepekan lalu. Kebanyakan kapal rusak agak berat.
Para nelayan Labuan belum berani melaut mencari ikan. Mereka memilih memperbaiki bagan yang hancur diterjang tsunami Selat Sunda.
Herman, salah seorang nelayan di Kecamatan Labuan mengaku belum berani melakukan aktivitas melaut. Lantaran khawatir gelombang ombak kembali naik.
“Masih khawatir, nanti aja melautnya kalau cuacanya sudah memungkinkan,” katanya, Minggu (30/12/2018) kemarin.
Baca Juga: Tanggap Darurat Tsunami Selat Sunda di Lampung Diperpanjang Sepekan
Senada dengan Herman, Yaya, salah seorang nelayan asal Citeureup, Panimbang masih belum melaut.
Akan tetapi, ia sudah mulai melakuakan aktivitas membersihkan bagan yang rusak akibat terjangan tsunami selat sunda.
“Kalau melaut mah belum, cuma ini mau merapihkan bagan yang rusak di laut,” ujarmya.
Menurut Yaya, pada saat kejadian dirinya dan nelayan lain sedang melaut di sekitaran Pulau Haliwungan. Sehingga ia melihat ombak besar menghantam wilayah Tanjung Lesung.
“Glombang ombak di laut waktu itu biasa saja, tapi tiba-tiba ada ombak yang mengantam ke wilayah Tanjung Leusung, tapi di sekitaran laut Citeureup tidak ada ombak, sehingga kami langung kedaratan untuk menyelamatkan diri,” tandasnya. (BantenHits.com)
Baca Juga: Usai Sepekan Tsunami Selat Sunda, Puing di Pantai Carita Masih Berserakan