Merasa Belum Aman dari Tsunami, Pengungsi Pantai Carita masih di Gunung

Senin, 31 Desember 2018 | 12:31 WIB
Merasa Belum Aman dari Tsunami, Pengungsi Pantai Carita masih di Gunung
Warga memeriksa kerusakan rumah mereka di pantai Carita, Anyer, Banten, Minggu (23/12). [Semi / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten merasa belum aman pasca tsunami Selat Sunda. Mereka ketakutan tsunami Selat Sunda susulan akan datang.

Mereka sudah mengungsi di atas gunung selama 8 hari terakhir pascabencana tsunami Selat Sunda. Mereka masih bertahan di pengungsian di kawasan Gunung Durung untuk berlindung dari ancaman gelombang besar.

"Kita lebih baik tinggal di pengungsian dulu, sebelum dinyatakan aman dari ancaman bencana tsunami," kata Ketua RT Kampung Gunung Durung Anda Suhenda, Senin (31/12/2018).

Penduduk Kampung Durung yang lokasi di pesisir Pantai Carita cukup parah terdampak terjangan gelombang tsunami Selat Sunda. Saat ini, jumlah warga yang mengungsi di kawasan Gunung Durung sekitar 200 kepala keluarga (KK).

Baca Juga: Tanggap Darurat Tsunami Selat Sunda di Lampung Diperpanjang Sepekan

Mereka tinggal di pengungsian Gunung Durung menempati rumah keluarga, masjid dan sekolah.

"Kami siap kembali ke rumah setelah ada kejelasan dan pengumuman yang dikeluarkan pemerintah daerah," katanya.

Menurut dia, masyarakat yang tinggal di pengungsian belum berani kembali ke rumah, karena kondisi Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan letusan dan bencana tsunami itu akibat longsoran dari tubuh Anak Krakatau.

Apabila, aktivitas kegempaan Anak Krakatau sudah kembali normal dan kemungkinan warga kembali ke rumah.

Saat ini, katanya, sebagian warga yang berani melihat rumahnya hanya pada siang hari saja dan mereka tetap tidur di pengungsian.

Baca Juga: Usai Sepekan Tsunami Selat Sunda, Puing di Pantai Carita Masih Berserakan

Dia mengatakan pihaknya mengapresiasi penyaluran logistik baik dari pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta, perguruan tinggi dan berbagai elemen masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI