Suara.com - Pemerintah Kota Semarang memutuskan tidak menyalakan kembang api saat peresmian Semarang Bridge Fountain di Sungai Banjir Kanal Barat, Selasa (31/12/2018).
Pertimbangan itu untuk menghormati korban tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten dan Lampung beberapa waktu lalu.
"Menghormati saudara-saudara di Banten dan Lampung yang menjadi korban bencana Tsunami Selat Sunda. Cukup digelar dengan pesta rakyat saja," ucap Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Minggu (30/12/2018).
Hendi, sapaan Walikota mengatakan, gelaran perayaan tahun baru lebih diisi dengan doa, terutama doa kepada para korban bencana tsunami Selat Sunda.
Baca Juga: Komentari Kekalahan Telak Arsenal, Emery: Liga Inggris Butuh VAR Secepatnya
"Termasuk kita akan ada penyerahan bantuan untuk para korban dan pengungsi di Banten dan Lampung," tuturnya.
Kendati tak ada pesta kembang api, Hendi memastikan tak akan mengurangi rasa meriah dalam perayaan tahun baru. Adanya persemian Semarang Bridge Fountain akan menjadi pertunjukan yang akan menghibur warga Semarang.
"Cukup sambil duduk, nanti semua akan terhibur dengan atraksi air mancur menari yang warna-warni mengikuti alunan lagu pengiring," katanya.
Selain dihibur atraksi air mancur, dimeriahkan pula beberapa penampilan artis ibukota seperti J-Rocks dan Good Morning Everyone (GME). Ada dua panggung besar di sisi utara atau Jalan Bojongsalaman dan sisi selatan di Jalan Madukoro Raya. Acara peresmian dibuka pukul 19.30 WIB.
"Panggung utama di Bojongsalaman dan panggung ke dua yang di Jalan Madukoro Raya juga akan dimeriahkan dengan beberapa games serta pembagian hadiah untuk masyarakat," ujar Hendi.
Baca Juga: Satu Balita Tewas Akibat Diterjang Angin Puting Beliung di Cirebon
Untuk rekayasa lalu lintas, melalui Dinas Perhubungan telah bekerjasama dengan Satlantas Polrestabes Semarang untuk mengurai kemacetan saat malam pergantian tahun.