Suara.com - Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Syafri Adnan Baharuddin mengakui sempat mendatangi kediaman RA, perempuan yang mengaku diperkosanya. Syafri membantah ada hubungan spesial dengan bawahannya itu.
Syafri mengatakan kedatangannya saat itu untuk mencegah RA melakukan percobaan bunuh diri. Namun ia mengklaim tidak mengetahui alasan RA hendak melakukan percobaan bunuh diri. Ia datang karena diminta oleh kedua orang tua RA.
"Pas saya lagi di luar kota, orang tuanya telepon saya 'Pak Syafri anak saya mau bunuh diri tolonglah diberi nasihat'. Begitu saya turun dari pesawat, saya ke rumahnya. Saya sebagai atasan membantu," kata Syafri dalam konferensi pers di Hotel Hermitage, Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).
Sesampainya di rumah RA, Syafri memberikan nasihat agar RA mengurungkan niatnya untuk bunuh diri hingga akhirnya percobaan bunuh diri berhasil digagalkan. Meski demikian, Syafri membantah bahwa kedatangannya lantaran memiliki hubungan spesial.
Baca Juga: Polres Metro Bekasi Tangkap Empat Distributor Ganja, Satu Masih DPO
Syafri pun menegaskan dirinya bukan penyebab RA melakukan bunuh diri. Justru, Syafri menuding penyebab RA hendak bunuh diri lantaran RA memiliki banyak kekasih pria.
"InsyaAllah percobaan bunuh diri itu bukan kaitannya dengan saya. Saya menduga ada masalah dengan teman lelakinya. Dia punya pasangan tetap, terlalu banyak lah ada pasangan tetap 1, 2, 3," ungkap Syafri.
Meski demikian, pernyataan Syafri berbanding terbalik dengan pernyataan anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan lainnya yakni Poempida Hidayatulloh. Poempida yang turut hadir dalam konferensi pers mengatakan, bawahannya yang juga teman dekat RA menjadi sosok yang menolong RA agar tidak melakukan bunuh diri.
"RA mau bunuh diri kirim pesan gambar obat-obatan yang akan diminumnya. Konon kabarnya gitu, anak buah saya yang cerita ke saya, dia yang menyelamatkan RA dua kali mau bunuh diri," ungkap Poempida.
Untuk diketahui, RA sebelumnya mengaku diperkosa atasannya SAB sebanyak empat kali di lokasi yang berbeda dalam rangka perjalanan dinas. Tidak memiliki kekuatan untuk memberontak, RA sempat berupaya untuk mengakhiri hidupnya pada 2 November 2018.
Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa 5,7 Skala Richter, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
"Saya betul-betul merasa putus asa dan mencoba melakukan percobaan bunuh diri. Saya ingin mereka yang menzalimi saya tahu, bahwa saya mengakhiri hidup saya karena apa yang mereka lakukan," ujar RA.