SKPD Culas Jadi Penyebab Penyerapan Anggaran Pemprov DKI Lambat

Jum'at, 28 Desember 2018 | 16:30 WIB
SKPD Culas Jadi Penyebab Penyerapan Anggaran Pemprov DKI Lambat
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyebut para pejabat di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seringkali bersikap culas dalam mengelola anggaran. Hal ini, kata Saefullah, yang menjadi penyebab penyerapan anggaran APBD DKI Jakarta 2018 masih rendah.

Makna culas yang dimaksud oleh Saefullah adalah malas. Saefullah menuding para SKPD seringkali culas dalam melakukan pelelangan proyek sehingga menghambat penyerapan anggaran.

"Kemarin beberapa tahun lalu terjadi. SKPD-nya salah perencanaan atau culas. Culas itu bahasa pinggiran Jakarta, kalau bahasa tengahnya males," kata Saefullah saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Saefullah mengimbau agar SKPD Pemprov DKI dapat memperbaiki diri. Sehingga budaya culas tidak kembali terjadi dalam melakukan pelelangan proyek di tahun 2019.

Baca Juga: BEI Yakin Pilpres 2019 Tak Ganggu Aktivitas Pasar Modal

Saefullah kemudian mencontohkan, Dinas Pendidikan telah mulai melakukan pengajuan untuk melakukan pelelangan sejak akhir Desember 2018, sehingga pada Maret 2019 ditargetkan sudah mulai kontrak fisik dan masih tersisa waktu 9 bulan untuk melakukan pengerjaan fisik.

Sehingga, penyerapan anggaran di Dinas Pendidikan dapat berjalan maksimal pada anggaran 2019.

"Ini suatu kemajuan luar biasa. Simulasi seperti inilah yang kita harapkan berjalan mulus," ungkap Saefullah.

Dari hasil penelusuran di website publik.bappedadki.net, hingga Jumat (28/12/2018) penyerapan anggaran APBD 2018 di DKI Jakarta baru mencapai 77,9 persen. Sementara, masih tersisa waktu sekitar 4 hari lagi untuk mengejar serapan anggaran maksimal.

Baca Juga: Ira Koesno Jadi Moderator Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI