Suara.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, fokus Polri tahun 2019 adalah berkonsentrasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019. Namun fokus pertama polri adalah Pileg 2019. Hal tersebut dikarenakan potensi konflik justru akan lebih kuat di Daerah Pemilihan (Dapil).
"Kalau di dapil hampir semua itu akan keras, hampir semua. Kecuali yang didominasi partai-partai tertentu yang memiliki pemilih yang memang sudah menjadi strong voters jadi pemilih tetap itu tidak akan keras. Berarti partai sendiri bisa jadi persaingan antar calegnya," kata Jenderal Pol Tito di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis (27/12/2018).
Terkait itu, Tito mengungkapkan pihaknya sudah merancang rencana pengamanan di Dapil yang tersebar di Indonesia. Nantinya akan ada di setiap Dapil ditempatkan perwira yang didatangkan langsung dari Polda. Perwira itu akan menjadi koordinator pengamanan Dapil.
"Kalau DPR tingkat I tingkat II itu jelas cukup Polres tapi DPRD tingkat I ini Polda yang mengkoordinir dapilnya," ujarnya.
Baca Juga: Ada Kader Mundur, PAN: Berjuang 100 Persen Menangkan Partai dan Prabowo
Meskipun pada Pemilu 2019 Polri memberikan atensi lebih banyak kepada jalannya Pemilihan Legislatif, namun untuk Pilpres pun tak luput dari perhatian Polri.
Terkait Pilpres 2019, Tito menyebut pihaknya belum melihat ada daerah yang mencuat sebagai daerah rawan konflik. Namun belajar dari Pilpres 2014 silam, pertarungan keras masih ditempati oleh daerah Jawa Barat.
"Yang keras sedikit adalah di Jawa Barat kemungkinan, karena itu daerah penting untuk pertarungan, pemilih terbesar adalah Jawa Barat," pungkasnya.