Bupati Serang Bantah RSDP Pungli Korban Tsunami Selat Sunda

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 28 Desember 2018 | 01:05 WIB
Bupati Serang Bantah RSDP Pungli Korban Tsunami Selat Sunda
Devi Marsya, siswa SD, saat dipanggil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah karena surat terbukanya yang berisi "curhatan" sekolah di kandang sapi viral di media sosial. [Suara.com/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami juga sudah bertemu dan rapat bersama dengan pihak kepolisian, karena ini soal kemanusiaan," katanya.

Tatu menilai, jika benar ada oknum yang melakukan pungli, maka sudah mencederai citra RSDP sekaligus tidak menghargai para dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja tanpa lelah dan ikhlas mengobati korban bencana tsunami.

"Jadi, silakan diusut tuntas jika ada oknum yang melakukan pungli," ujarnya.

Plt Direktur RSDP Sri Nurhayati mengatakan, RSDP sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk melayani semua korban tsunami yang datang dan memerlukan pertolongan.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Meninggal, Begini Cerita Sri Hartini Selamat dari Tsunami

"Para korban sudah dilayani semaksimal dan seoptimal mungkin," ujarnya.

Terkait dugaaan pungli yang dilakukan RSDP, Sri membantahnya.

"Jadi, memang sesuai SOP yang ada, kalau ada kejadian luar biasa, termasuk bencana, tidak dibenarkan ada pungutan. Semua pelayanan dilakukan secara gratis sesuai instruksi bupati," katanya.

Sri menambahkan, ribuan pegawai tentu tidak bisa diawasi 24 jam oleh direksi RSDP, namun jika ada oknum yang melakukan pungutan, itu di luar kebijakan RSDP.

"Pungutan apapun, itu tidak sepengetahuan direksi RSDP," tutur Sri.

Baca Juga: 5 Pebulutangkis dengan Pendapatan Terbesar 2018, Kevin / Marcus Nomor 2

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI