Masalah Tsunami Selat Sunda, Kapolri: Mohon Betul Dirapatkan yang Jago-jago

Kamis, 27 Desember 2018 | 19:30 WIB
Masalah Tsunami Selat Sunda, Kapolri: Mohon Betul Dirapatkan yang Jago-jago
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda DIY, Jumat (7/12/2018). (Suara.com/Somad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta pemerintah segera membahas masalah tsunami Selat Sunda dengan turut mengundang para ahli untuk memastikan status terkini Gunung Anak Krakatau. Hal itu disampaikan Tito agar masyarakat bisa tahu apakah ada kemungkinan tsunami susulan setelah kejadian gelombang yang menerjang sejumlah pesisir pantai di Banten dan Lampung Selatan beberapa waktu lalu.

"Mohon betul-betul dirapatkan yang jago-jago dari dalam negeri luar negeri bila perlu rapatkan untuk menumpahkan segala kemampuannya untuk menilai apakah deformasi ini sudah permanen sehingga tidak terjadi susulan," kata Tito di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Pascatsunami, kata Tito status deformasi Gunung Anak Krakatau masih belum jelas apakah bersifat permanen atau sementara. Jika sudah permanen, kata dia, maka kecil kemungkinan ada tsunami susulan.

"Kalau permanen, fine berarti tidak akan ada gempa atau bencana susulan, tapi kalau seandainya itu non permanen, sementara berarti sesuatu mungkin (saja bisa) terjadi," katanya.

Baca Juga: Manfaat Ganja Medis, Bisa Obati Alzheimer Hingga Epilepsi

Tito menambahkan, jika status GAK sudah aman, proses evakuasi kepada korban lebih mudah dilakukan. Dia juga mengaku akan memerintahkan anggota Polri untuk membantu warga membangun infrastruktur di daerah terdampak tsunami.

"Kalau seandainya ini deformasinya sudah permanen maka yang kita lakukan tinggal melakukan membantu pengungsi kemudian membantu rumah yang rusak, melakukan rekontruksi sudah bisa dimulai, waspada itu bisa dihapus sehingga sudah masuk rekonstruksi," tuturnya.

Akan tetapi kalau deformasi itu bersifat sementara, maka yang harus dilakukan pemerintah pusat ialah menggalakan rencana aksi bekerja sama dengan Polri, TNI, BNPB, Basarnas dan segalanya.

"Ini harus segera dilakukan langkah-langkah untuk evakuasi dan itu melibatkan jumlah massa yang banyak. harus lakukan langkah evakuasi tanpa menimbulkan kepanikan publik," kata Jenderal Pol Tito.

Untuk langkah sementara, Jenderal Pol Tito mengungkapkan bahwa dirinya masih menunggu terkait soal deformasi tersebut. Dia juga memastikan kalau Polri sudah bergerak mengerahkan bantuan baik dalam bentuk fisik maupun logistik.

Baca Juga: Daftar Pebalap Tertinggi dan Terpendek di MotoGP 2019

"Sekarang pada status waspada kemudian kita nunggu sampai hasil dinyatakan informasi sudah permanen atau sementara baru kita melakukan strategi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI