Selfie depan Ombak, 38 Guru Global Islamic School Disapu Tsunami

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 27 Desember 2018 | 16:48 WIB
Selfie depan Ombak, 38 Guru Global Islamic School Disapu Tsunami
Hiasan rumah di Desa Way Muli, Lampung Selatan, yang ikut tersapu gelombang tsunami Selat Sunda. [Mohd Rasfan/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rombongan Global Islamic School (GIS) Serpong, Kota Tangerang Selatan, menjadi salah satu korban tsunami yang menghantam Kabupaten Pandeglang.

Saat kejadian, Sabtu (22/12) malam akhir pekan lalu, 38 anggota rombongan GIS tengah menggelar rapat kerja akhir semester di salah satu vila di Pantai Carita.

Meski tidak ada korban meninggal dunia, sejumlah anggota rombongan ini menderita luka berat, di antaranya delapan orang yang masih harus menjalani perawatan di RS Medika BSD. Salah satunya adalah Wakil Kepala Sekolah GIS Romansyah.

Romansyah yang menderita luka sobek, bercerita kejadian tersebut kepada Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, saat menjenguknya di RS Medika Serpong, Rabu 26 Desember 2018.

Baca Juga: Berapa Lama Orang Pulih dari Trauma Psikologis Pasca Bencana?

Menurut Rohmansyah, sore hari sebelum kejadian ombak memang sudah besar di pantai tersebut, ia mengatakan para guru sempat berselfie ria mengabadikan momen bersama di depan ombak besar menjelang sunset itu.

“Sorenya ombak besar, kami pada berselfie di pantai,” ujar Romansyah seperti diberitakan BantenHits—jaringan Suara.com.

Setelah itu, pada malam harinya, salah seorang guru menyatakan memang ada yang melihat ombak besar.

Romansyah langsung mengecek, kondisi air laut yang surut mengingatkan Romansyah pada musibah tsunami Aceh.

Guru-guru langsung bersiap menyelamatkan diri. Bagi para guru itu, kondisi surut air laut sudah merupakan tanda-tanda tsunami.

Baca Juga: Sepi, Tak Ada Cerita Ceria di Pantai Carita

“Ada yang lihat ombak besar pertama, terus kami mengecek surut enggak air,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI